Senin, 23 April 2018

Mengisi Ember dengan Batu, Kerikil dan Pasir


Ingatkah anda akan percobaan mengisi ember dengan batu, kerikil dan pasir? Metafora ini cocok menggambarkan kemampuan dan kondisi kita semua sebenarnya. Jika anda merasa anda tidak punya waktu, maka metode ini akan bisa memberikan anda inspirasi.

Bayangkan sebuah ember plastik, dan anda diminta untuk mengisinya dengan batu, kerikir dan pasir. Sebagian orang ada yang mengisi dengan hanya satu bahan saja. Dan itu dirasa sudah yang terbaik. Namun benarkah demikian. Tantangan ditambahkan dengan memberitahukan bahwa anda harus memasukkan ketiga bahan itu sekaligus. Dan disini jumlah orang yang bisa memasukkannya semakin sedikit. Kebanyakan orang akan
mengatakan bahwa ember itu sudah penuh dan tidak bisa diisi lagi. Jika sudah diisi batu maka tidak akan bisa diisi kerikil atau pasir.

Benarkah demikian? Apakah memang tidak bisa diisi lagi? Ataukah ini hanyalah masalah persepsi saja? Nah, jawabannya mudah kalau anda menggunakan pendekatan yang berbeda. Isi dahulu ember itu dengan batu, lalu tuangkan kerikil. Goncang ember itu beberapa kali sehingga kerikil masuk ke rongga diantara batu tadi. Setelah tidak bergerak lagi, kini giliran pasir anda masukkan. Lalu goncang-goncangkan ember itu sampai pasir menutupi semua rongga kecil diantara batu dan kerikil. Kini semua ruang didalam ember penuh dengan batu, kerikil dan pasir. Anda sudah menjawab tantangan tadi sepenuhnya.

Lalu apa hubungannya dengan masalah waktu yang kita bahas sebelumnya? Ember itu adalah metafora dari satu hari yang terdiri dari 24 jam. Dan batu adalah metafora dari tugas penting bagi anda. Tugas yang harus anda kerjakan seperti mencari nafkah dan tidur. Ya, tidur adalah tugas penting. Kalau anda menganggap tidur itu sepele, maka anda mengabaikan kesehatan anda dalam jangka panjang. Lalu batu kerikil adalah tugas yang kurang penting namun tetap harus dikerjakan. Dan pasir adalah semua hal yang tidak penting namun tetap bisa dikerjakan bila anda menginginkannya.

Dari metafora itu, anda harus bisa memilah mana yang anda harus kerjakan setiap hari, mana yang bisa anda sisipkan di antara waktu anda dan mana yang bisa anda ganti ke waktu yang lain. Lalu dimanakah waktu untuk melatih kreativitas anda? Letakkan saja di antara tugas yang tidak terlalu penting namun anda kerjakan setiap hari. Pada kasus umum bisa saja di pagi hari,
sore setelah pulang kerja atau ketika mau tidur. Yang penting usahakan ruang yang nyaman dan tersendiri bagi diri anda agar proses kreativitas bisa bebas anda lakukan.

Tidak ada lagi alasan bagi anda kekurangan waktu karena jika anda tidak bisa mengatur waktu anda maka anda akan diperbudak waktu. Yaitu anda akan melakukan hal-hal yang kurang penting bahkan tidak ada gunanya sama sekali dan tugas penting anda malah sering terbengkalai.

Mengatur jadwal merupakan kreativitas tersendiri. Menciptakan rutinitas kerja yang produktif bukan masalah sepele. Banyak gangguan dan hal tidak terduga bisa muncul. Menjaga keseimbangan itu yang menjadi tantangan untuk kreativitas anda. Apakah anda bisa menggeser kegiatan yang tidak penting dengan kerja yang kurang penting namun harus dikerjakan? Atau bagaimana memanfaatkan waktu yang kurang penting agar bisa mendukung tugas penting.

Contoh kasus, anggap saja anda biasa melamun tiap pagi selama 20 menit untuk berpikir kreatif dan mencoret kertas dengan membuat berbagai latihan kreatif untuk mengasah kemampuan anda membuat ide-ide atau menenangkan pikiran karena masalah kantor yang masih terus muncul. Hanya saja sejak minggu depan anda harus berangkat lebih cepat disebabkan proyek baru yang menuntut kehadiran anda di lokasi proyek tiap pagi. Kini waktu anda untuk rileks dan berpikir kreatif menjadi
terganggu. Sementara sore hari anda biasa menyediakan waktu untuk keluarga anda sepulang kerja. Apa solusinya?

Jika anda sudah berkeluarga dan anda baru saja pulang dari kerja, sementara anak-anak membutuhkan sedikit perhatian anda, maka saat itu adalah waktu yang tepat untuk melatih kreativitas. Ingat waktu bermain? Inilah saatnya, anda bisa bermain dengan anak anda. Mewarnai, bermain dengan tanah liat, membaca bersama-sama adalah salah satu contoh latihan yang bisa anda manfaatkan untuk kreativitas anda sendiri. Waktu kebersamaan ini juga cocok anda gunakan untuk relaks. Anak anda akan sangat terbantu karena kebersamaan akan membangun rasa percaya diri dan harga diri mereka. Dorong mereka untuk berkreasi juga, sementara anda melatih kreativitas anda dengan cara menikmati permainan itu sendiri tanpa maksud apapun. Jika anda bermain bersama orang dewasa, anda bisa menggantikan permainan dengan kartu, permainan papan seperti halma misalnya. Atau membicarakan hobby mereka sehingga anda bisa berkomunikasi dan terhubung dengan mereka. Sementara anda terpicu sendiri ketika menikmati waktu santai saat itu.

Terpikirkah anda dengan cara itu? Waktu anda yang terpotong di pagi hari bisa anda geser ke sore hari. Jadi tidak ada alasan bagi anda untuk tidak mencari ide bagaimana agar proses berpikir dan latihan kreativitas tidak terganggu. Ini adalah satu bentuk solusi tersendiri. Anda bisa mengalami kendala yang lain. Gunakan saja kreativitas anda untuk memecahkannya.

0 komentar:

Posting Komentar