Semua Tentang Piano

Semua Penjelasan tentang Piano Ada Disini

Semua Tentang Gitar

Semua Penjelasan tentang Gitar Ada Disini

Semua Tentang Bass

Semua Penjelasan tentang Bass Ada Disini

Fakta Tentang Musik

Ternyata Banyak Fakta tentang Musik

Semua Tentang Desain Grafis

Disini Akan Dijelaskan Semua Mengenai Dunia Desain Grafis

Minggu, 29 April 2018

Kreativitas dan Perubahan


 “Perubahan di semua hal adalah baik.”- Aristoteles

Ketika kehidupan berkembang, anda akan menemukan beberapa perubahan yang tidak terelakkan terjadi. Hal ini termasuk dengan perubahan sosial disekitar anda dan melibatkan anda, seperti halnya perubahan pribadi didalam kehidupan anda sendiri. Perubahan ini bisa terjadi tanpa kita sadari, dan biasanya perubahan seperti inilah yang paling sulit diterima. Sering kita terlalu sibuk dan fokus ke beberapa masalah sampai melupakan masalah lain yang ternyata berpengaruh juga.
 

Kreativitas dan perubahan sangat berhubungan erat, dan faktanya, bergantung satu sama yang lain. Ketika perubahan terjadi pada hidup anda, hal itu membutuhkan kreativitas untuk bisa mencapainya. Kreativitas juga memberikan alasan mengapa anda bereaksi dengan lain ketika situasinya berubah. Baik perubahan yang baru dan kreativitas yang terjadi untuk hal itu memiliki resiko tersendiri dan membantu anda untuk bergerak ke arah baru. Anda mungkin mengalami kekhawatiran atau ketakutan, dan pada saat yang sama merasakan ketegangan dan sukacita juga.

Seringkali, perubahan terjadi terlalu cepat dan dalam waktu yang sangat singkat. Kehilangan sesuatu yang sudah mapan atau munculnya hal baru yang terlalu banyak bisa menimbulkan efek breakdown atau frustrasi pada diri seseorang. Ada batas tertentu bagi manusia untuk menerima perubahan yang terjadi di sekitarnya. Perubahan ini membutuhkan waktu untuk berproses.

Bagaimana anda menyikapi perubahan drastis seperti ini? Apakah anda akan limbung seperti kebanyakan orang, atau anda melakukan stabilisasi diri sendiri? Maksud stabilisasi diri sendiri adalah perenungan dan pengenalan diri sendiri untuk kondisi yang baru. Kita tidak selalu siap untuk perubahan drastis, tetapi kita punya kemampuan untuk beradaptasi dalam keadaan sulit. Sampai dimana anda bisa beradaptasi? Sampai dimana anda bisa bertahan? Tidak ada yang bisa memastikan selain diri anda sendiri. Kreativitas anda akan diuji sepenuhnya dalam kondisi sulit seperti ini.

Pada saat sulit seperti itulah kecepatan anda bertindak dengan cara memandang perubahan secara drastis
dari sudut yang berbeda bisa memberikan anda pengertian baru dan harapan juga. Tidak ada jaminan anda menyukai kondisi yang baru, namun dengan kreativitas, anda lebih berpeluang untuk bertahan.

Bagaimana anda menggunakan kreativitas untuk menerima perubahan? Khususnya perubahan drastis yang terjadi? Ada beberapa hal yang bisa anda gunakan sebagai panduan dan pemikiran dasar untuk direnungkan dan dicari pemecahan kreatifnya:

Apa yang terjadi dengan diriku? Pertanyaan ini tidak selalu bernada negatif. Anda perlu melihat diri anda dari sudut pandang yang berbeda. Bukan sebagai korban, tetapi pelaku kejadian yang berganti haluan. Apa yang benar-benar terjadi? Apakah ada peluang tersembunyi? Jangan hanya fokus kepada diri sendiri dari sudut internal diri anda dan meratapi masalah yang terjadi. Tapi lihat berapa besar dampaknya dan bagaimana anda bereaksi. Kenali diri anda dalam kondisi baru tersebut.

Bagaimana seharusnya aku bersikap? Pertanyaan ini anda gunakan dengan teknik terbalik. Pilih ide atau alternatif solusi yang berbeda dengan yang umum digunakan atau disarankan orang lain. Perbanyak alternatif solusi dengan membuat jawaban-jawaban yang berbeda. Sering pendekatan ini membuat anda melihat celah untuk bertindak dengan cara baru. Jika anda menolak atau menerima perubahan? Apa dampaknya untuk anda?

Apa yang bisa kupelajari dari masalah ini? Kita jangan terjebak kedalam perangkap masalah. Banyak kejadian didalam hidup memiliki tujuan dan maksud tertentu yang sering kali kita melihatnya ketika sudah melewati masa itu. Jadi dengan merentangkan pikiran anda ke masa depan dimana anda mengkhayalkan masa itu terlewati, anda bisa mendapatkan inspirasi tentang apa sebenarnya yang sedang anda alami dan pelajaran apa yang anda dapatkan nanti. Metode ini membuat anda lebih tenang dan siap dengan perubahan drastis sekalipun.

Semakin banyak pertanyaan yang bisa anda berikan kepada diri sendiri dalam kerangka memicu solusi dan ide baru untuk perubahan yang sedang terjadi, akan membuat otak bekerja dan mencari alternatif kreatif. Hal ini akan membuat fokus anda dari menghadapi masalah dengan sikap pasif menjadi sikap yang aktif. Jawaban tidak selalu muncul bersamaan dengan masalah. Seperti yang sudah kita ketahui bersama, jawaban muncul ketika anda melakukan proses berpikir kreatif. Jadi kepanikan, kebingungan atau mengeluh harus anda hindari. Sikap negatif akan memblok mental anda dan juga memblok otak anda untuk berpikir kreatif.

Walaupun kita bisa menjadi sangat termotivasi untuk perubahan tertentu dan kita terbuka untuk menerimanya, namun kita juga bisa sangat sangat menolak pada perubahan lain. Manusia memang sangat bertolak belakang secara alamiah. Inilah yang disebut dengan sifat paradoks manusia. 
 
Kasus Perubahan SosialBeberapa informasi dibawah ini adalah contoh bagaimana perubahan sosial terjadi di era 50-an sampai era 80-an:
Persentase wanita yang menikah yang menjadi wanita karir dengan anak dibawah umur enam tahun meningkat dari 12% menjadi 45%. Di tahun 1950, hanya satu diantara sepuluh anak yang hidup dengan orang tua tunggal.
Pada tahun 1980, satu anak diantara empat.
Antara tahun 1950 sampai  1980, tingkat perceraianmeningkat dua kali lipat.
Proporsi pria yang bekerja diatas umur enam puluh lima tahun jatuh sampai setengahnya.

Anda dengan mudah melihat perubahan yang dengan skala ini tentu membutuhkan tingkat kreativitas tersendiri untuk solusi masalah-masalah tersebut, baik kepada keluarga maupun lingkungan sekitar mereka. Namun perubahan terjadi, dan itu hanyalah bagian dari kehidupan. Hidup adalah perubahan dari satu ke yang lain, tapi itulah yang membantu kita untuk dewasa dan berkembang sebagai manusia. Hanya akan mempersulit diri anda sendiri jika anda melawan perubahan.

Ada juga perubahan pribadi yang menuntut kreativitas yang hebat untuk bisa melaluinya. Perkawinan adalah tantangan yang membutuhkan banyak kreativitas. Perubahan dan penyesuaian banyak dibutuhkan disini, mulai dari masalah dimana akan hidup, masalah uang, masalah keluarga pria atau wanitanya, dan jadwal.

Merawat anak juga adalah tantangan lain yang besar dan harus dihadapi setiap hari oleh banyak orang. Kreativitas dibagian ini juga sangat besar. Memperhatikan manusia lain membutuhkan inspirasi yang nyata. Dan disini juga ada penyesuaian yang dibutuhkan, seperti menyediakan waktu bagi keluarga, disamping masalah finansial, jadwal atau yang lain. Wanita sangat dibutuhkan untuk kreatif dalam masalah seperti ini, karena umumnya wanitalah
yang dituntut dan sudah biasa dihadapkan pada situasi seperti yang disebutkan. Orang tua tunggalpun membutuhkan tingkat kreativitas tertentu untuk bisa menangani masalah-masalah yang terjadi.

Kehilangan pasangan atau orang yang dicintai juga merupakan perubahan yang besar yang sering kali sulit untuk dihadapi. Kreativitas yang dibutuhkan sangat luar biasa besar. Pada saat ini, selain melakukan perubahan, juga perlu mengevaluasi ulang seluruh hidup anda, dan dalam efeknya, menemukan ulang diri anda serta prioritasnya. Kreativitas adalah kunci utama untuk melewati masalah ini terutama ketika trauma. Menemukan jati diri setiap hari adalah hal yang penting dilakukan.

Kehilangan pekerjaan atau rumah cukup untuk mengirimkan seseorang ke lingkaran depresi atau putus harapan. Kreativitas yang nyata sangat dibutuhkan untuk mengubah situasi agar menguntungkan anda. Anda bisa berpindah ke tempat lain. Jika anda kehilangan pekerjaan, anda bisa mencari yang baru atau memulai bisnis anda sendiri.

Bagaimana dengan di Indonesia? Apakah ada contoh kasus perubahan yang tidak disertai dengan kreativitas dan menghasilkan dampak buruk? Bisa jadi anda tidak setuju, namun contoh kasus Reformasi adalah contoh yang cocok untuk perubahan sosial tanpa persiapan. Ketika reformasi terjadi di tahun 1998, bangsa Indonesia tidak siap dengan arus perubahan drastis sebenarnya. Yang terjadi adalah keinginan untuk berubah tanpa fundasi politik dan sosial yang cukup. Memang kita tidak bisa meminta agar reformasi dibatalkan. Kejadian itu memang terjadi dengan sendirinya sesuai dengan kondisi negara dan masyarakat Indonesia saat itu.

Yang terjadi saat itu adalah euforia. Dimana kesadaran kolektif massal dipenuhi dengan rasa mabuk kemenangan dan tidak dibarengi dengan solusi atau ide penyelesaian jangka panjang. Dan kita melihat betapa negara menjadi blunder untuk beberapa masa setelah reformasi. Kita melihat kekacauan yang timbul tidak hanya di pemerintahan, namun di berbagai bidang yang akhirnya kita rasakan dampaknya saat ini. 

 
Kreativitas yang muncul malah yang tidak diharapkan yaitu korupsi. Merebaknya korupsi yang semakin menjadi-jadi membuat negara kita mengalami masalah yang berkepanjangan sampai saat ini. Mengherankan bukan kalau kita melihat dari sudut pandang yang berbeda, betapa koruptor adalah pribadi yang sangat kreatif dengan segala macam akal liciknya menghabisi kekayaan negara kita.

Mari kita bahas sedikit isi kepala seorang koruptor. Anda kini mudah melihat isi kepalanya karena anda sudah bisa masuk kedalam mental seorang koruptor. Berkat latihan-latihan berpikir kreatif, anda akan bisa melihat betapa kreatifnya mereka memperdaya sistem negara. Betapa mereka bisa melakukan manuver dan “membalikkan” semua hukum di Indonesia. Apakah mereka pintar atau hanya beruntung? Anda akan mengatakan : mereka sangat kreatif!

 
Lepas dari berbagai pandangan para pakar bahwa sistem di negara kita bobrok dan menguntungkan koruptor. Anda harus akui bagaimana lihainya mereka menelikung undang-undang, hukum dan peraturan legal. Bagaimana mereka bisa selamat dari jeratan polisi. 

Pertanyaan yang menggelitik: Lalu bagaimana para penegak hukum? Apakah mereka tidak kreatif? Apakah mereka diblok oleh sistem yang mereka buat sendiri? Tidak adakah alternatif untuk memberantas semua ini? Bisakah anda menggunakan sudut pandang tersendiri untuk membahas mengenai masalah ini? Coba temukan cara pandang anda yang berbeda dengan orang lain.

Mengapa masalah nasional ini diberikan sebagai contoh dan alat latihan bagi anda? Kita bisa lebih menangkap perubahan yang terjadi di tengah masyarakat ketika kita mengembangkan kesadaran kita melebihi batas teritorial biasa kita. Inilah model para pemimpin memikirkan permasalahan nasional. Selain mereka mendapatkan informasi dari berbagai sumber, mereka juga melatih kepekaan untuk melihat masalah dari sudut pandang yang cakupannya luas. Anda bisa meniru metode ini untuk menangkap arus perubahan di sekitar anda. Tidak terbatas hanya sekitar rumah atau area kantor anda. Lebih besar daripada itu.

Jangan kira masalah nasional tidak membuat dampak ke diri anda sebagai anggota masyarakat terkecil atau individu. Dengan mengamati dan memikirkan situasi nasional dari kacamata kreatif anda, berbagai peluang atau hambatan yang ada didepan mata bisa anda antisipasi. Tentu anda sudah mengerti apa kira-kira contohnya bukan? Kenaikan bahan pangan, BBM serta kebutuhan hidup lainnya. Bagi orang kebanyakan masalah ini sangat membebani, bisakah anda mencari solusi kreatif untuk meminimalkan dampaknya kepada keluarga anda? Sikap aktif mencari solusi lebih baik daripada hanya pasrah dan menggerutu bukan?

Jumat, 27 April 2018

Kreativitas – Sepupu Dekat Jenius


”Jenius dikenal ketika pertanyaan tersembunyikan.” Mason Cooley

Apa perbedaan antara pikiran seorang jenius dengan pikiran seorang manusia biasa? Michael Michalko, didalam bukunya Cracking Creativity, mengatakan bahwa orang-orang jenius tahu “bagaimana” berpikir dibanding “apa” yang harus dipikirkan. Hal ini memungkinkan mereka untuk berpikir suatu konsep dengan cara baru dan berkata pada diri mereka bahwa semuanya memungkinkan.

Padahal secara sederhananya, itu sama saja berarti bahwa mereka melihat masalah dengan cara berbeda. Mereka mengkombinasikan ide, gambar dan pemikiran dengan cara yang berbeda dan mereka mengenal pola diantara ruang dan lingkungan semuanya. Mereka tahu menghubungkan antara satu objek dengan yang lain, walaupun aneh dan tampaknya tidak ada hubungan sama sekali. Sebagai contoh hal ini adalah ketika Leonardo Da Vinci membuktikan bahwa suara merambat melalui riak gelombang dengan persamaan percobaan suara lonceng dan batu rata yang menghantam air akan menyebabkan riak gelombang.

Tanda jenius lainnya adalah kemampuan untuk berpikir terbalik. Sebuah contoh untuk hal ini adalah ahli fisika Niel Bohr. Pada tahun 1928, dia mengumumkan bahwa memungkinkan untuk membayangkan cahaya sebagai gelombang sekaligus partikel, walaupun tidak secara simultan. Kemampuan berpikir metafora juga dianggap sebagai tanda kejeniusan. Aristotoles berpendapat, jika seseorang memiliki kemampuan untuk membandingkan dua hal atau dua area yang berbeda keberadaan dan bisa menunjukkan hubungan mereka satu sama lain, maka orang itu pasti memiliki kemampuan khusus.
 
Seseorang yang memiliki kemampuan khusus juga memfokuskan diri untuk menganalisa bagaimana proses kreativitas yang tak terduga bisa muncul. Tidak menjadi masalah jika hal itu gagal, namun sebenarnya yang dicari adalah bagaimana bisa terjadi?

Orang jenius cenderung sangat produktif. Sebagai contoh untuk ini adalah Thomas Alva Edison yang memegang lebih dari 1000 paten. Dalam bukunya Cracking Creativity, Michael Michalko juga menandaskan bahwa seorang jenius juga mengeluarkan ide dalam jumlah yang besar karena mereka berpikir dengan lancar. Sepertinya pikiran mereka sangat sibuk, dan mereka berpikir sepanjang waktu. Dan hal ini juga dimungkinkan untuk kita orang biasa. Masalahnya hanya persoalan melatih otak kita untuk berpikir lebih lancar.

Menurut Buckminster Fuller, “Semua orang lahir jenius. Masyarakatlah yang membuat mereka menjadi tidak jenius”. Sebagian orang percaya bahwa jenius muncul tiba-tiba entah dari mana. Dan pengkondisian dari metode pendidikan sekarang membuat seseorang menjadi tidak jenius. Pengetahuan yang banyak tidak menjamin bahwa seseorang menjadi jenius, itu hanya menandakan bahwa dia memiliki memori yang baik. Dan berita baiknya adalah, anda tidak perlu menjadi jenius untuk menjadi seorang yang kreatif. Yang lebih baik lagi beritanya adalah, kita bisa lebih dari seorang yang kreatif. Kita bisa menjadi seorang yang jenius yang tidak pernah kita impikan sebelumnya. Charles Baudelaire menjelaskan jenius sebagai “tidak lebih dari masa kanak-kanak yang terperangkap dengan keinginan.”

Jadi bagaimana anda bisa mencapai tingkatan ini? Anda harus melatih ulang otak anda agar berpikir seperti seorang jenius. Anda bisa mencapainya dengan cara mengikuti kriteria diatas. Anda harus berpikir dengan cara yang berbeda dengan
dunia sekeliling anda. Pikirkan dengan pikiran terbalik, dengan kombinasi kreatif, dan bagaimana menjadi lebih produktif dengan pikiran anda. Dan ketika sebuah ide muncul serta berhasil baik atau sebaliknya tidak berjalan dengan baik, jangan segera mengharapkan semuanya seperti yang anda bayangkan. Jangan tanya kenapa gagal, tanyakan apa yang sudah dicapai? Apa yang sudah dibuktikan dengan kegagalan itu?

Ingin mengembangkan pikiran sebagai penemu? Mulailah untuk melihat desain disekeliling anda dan tanyakan kepada diri anda bagaimana anda bisa membuatnya berbeda. Max Planck, yang dikenal sebagai bapak teori kuantum, percaya bahwa sangatlah penting bagi ilmuwan untuk memiliki “imajinasi dan intuisi yang jelas untuk ide baru yang tidak dihasilkan oleh deduksi, melainkan oleh imajinasi artistik”. Bahkan Albert Einstein mengatakan bahwa teorinya adalah “hasil dari penemuan imajinasi yang bebas”. Ezra Pound mengatakan, “Jenius… adalah kapasitas melihat sepuluh hal sementara manusia biasa hanya melihat satu dan manusia bertalenta hanya melihat dua atau tiga, juga kemampuan untuk melekatkan berbagai persepsi dari materi kedalam seni yang dihasilkannya”.


 

Rabu, 25 April 2018

Manfaat Meditasi untuk Meningkatkan Kreativitas


Cara seperti ini bagus untuk menenangkan pikiran anda sebelum anda memulai proses berpikir kreatif nantinya. Jeda istirahat itu akan membantu ketika malam hari anda bisa melakukan sedikit ritual untuk lebih menenangkan pikiran sembari mencari solusi yang lebih tepat untuk masalah yang lebih besar.

Sebelum tidur anda bisa melakukan meditasi atau duduk tenang memikirkan masalah yang anda hadapi. Fokus ketika meditasi akan membantu anda melihat masalah anda itu sendiri dengan lebih jernih. Jangan lupa catat apa saja ide yang muncul ketika anda meditasi. Anda akan terkejut ketika melihat beberapa ide yang acak bisa jadi membentuk ide baru yang bisa anda gunakan sebagai jawaban masalah. Selain itu, meditasi sesering mungkin sebelum tidur bisa membawa efek ketenangan dan peningkatan kesehatan pada anda karena stress yang anda alami seharian bisa terbuang dan tidak menumpuk atau dibawa tidur.

Jadi anda sudah bisa melihat bahwa walaupun sibuk, anda tetap bisa menemukan kreativitas dalam hidup. Memang ada beberapa halangan yang anda akan temukan, terkadang anda menemukan tujuan yang saling bertentangan, atau tidak mendapatkan kepastian akan sebuah tujuan yang diinginkan.
Anda bisa saja mengalami masa-masa yang sangat kompetitif didalam kerja saat ini, atau anda bingung mengenai beberapa kesempatan yang terbuka untuk karir anda. Apa yang anda lakukan bila mengalami masalah seperti itu?

Disini ada peluang bagi anda agar tantangan tadi menjadi tantangan kreativitas. Seperti semua masalah, anda harus mendefenisikan masalah itu sejelas mungkin. Anda tidak akan bisa maju tanpa tahu secara persis apa yang anda inginkan. Begitu anda sudah bisa menetapkan tujuan, sudah waktunya untuk membuat tahapan agar tujuan itu tercapai. Apa yang anda butuhkan agar berpindah dari titik A ke titik B? Anda butuh perencanaan. Disinilah kreativitas bisa membantu anda. Buat rencana tentang apa yang anda inginkan, bagaimana melakukannya tahap demi tahap, lengkap dengan jadwal waktu bila diperlukan. Lalu ikuti rencana anda tersebut.

Zig Ziglar mengatakan, “Anda tidak bisa mengenai sasaran yang tidak bisa anda lihat dengan jelas, dan anda tidak bisa melihat target bila anda tidak memilikinya”. Adalah penting untuk memiliki rencana didalam pikiran, memiliki target untuk dicapai, serta peta untuk mendapatkannya. Jika kita tidak memiliki target yang jelas dan terdefenisikan dengan baik, kita akan menjadi pengikut setia rutinitas kehidupan yang aneh.

Tanpa mendefiniskan target atau sasaran dengan jelas di pikiran untuk kehidupan dan kreativitas anda, kemungkinan anda
akan mengikuti rencana orang lain yang biasanya sering tidak sesuai dan cocok untuk diri anda. Jalankan kreativitas anda dan temukan apa yang baik dan sesuai untuk kehidupan anda secara pribadi.

Musuh lain dari kreativitas adalah kegugupan atau ketidaktenangan. Sulit untuk fokus akan ide yang hebat jika anda merasa gugup dan tidak tenang. Walaupun pada kenyataannya gugup itu tidak cocok dengan tempat berpikir kreatif anda, terkadang anda bisa menggunakannya sebagai keperluan tertentu di saat yang tepat. Oscar Wilde mengatakan, “Ketidak tenangan itu tidak tertahankan. Saya berharap akan berakhir selamanya.” Anda bisa menggunakan ketidaktenangan yang anda alami untuk mendorong maju dan melangkah terus. 

Halangan lain yang mungkin anda akan alami adalah kurangnya keyakinan diri dan ketakutan akan kritik. Anda harus mengingat bahwa diri anda adalah seorang dengan kreatif yang tinggi. Ambil langkah untuk mempelajari apa yang anda perlukan untuk mengembangkan kreativitas dan keyakinan diri anda pada saat bersamaan. Untuk kritik, anda harus belajar untuk membiarkannya melintasi diri anda tanpa terpengaruh negatif. Akan selalu ada kritik selama anda hidup, anda harus belajar akan seni untuk mengabaikannya.

Anda bisa juga memiliki sifat mengkritik diri sendiri. Kemampuan inilah yang paling buruk efeknya dari semua tantangan yang disebutkan sebelumnya, karena anda bisa selalu
mendengarnya sepanjang waktu. Ini adalah suara di kepala anda yang mengatakan, “Apa yang membuatmu berpikir bahwa dirimu memiliki jawaban yang kreatif untuk masalah ini?” atau, “Apa yang sebenarnya kau pikirkan?”. Memang dibutuhkan latihan tertentu untuk belajar mematikan kritik internal ini ketika anda sedang berpikir kreatif akan sesuatu masalah, tetapi latihan itu memang penting dan harus dilakukan.
 

Senin, 23 April 2018

Mengisi Ember dengan Batu, Kerikil dan Pasir


Ingatkah anda akan percobaan mengisi ember dengan batu, kerikil dan pasir? Metafora ini cocok menggambarkan kemampuan dan kondisi kita semua sebenarnya. Jika anda merasa anda tidak punya waktu, maka metode ini akan bisa memberikan anda inspirasi.

Bayangkan sebuah ember plastik, dan anda diminta untuk mengisinya dengan batu, kerikir dan pasir. Sebagian orang ada yang mengisi dengan hanya satu bahan saja. Dan itu dirasa sudah yang terbaik. Namun benarkah demikian. Tantangan ditambahkan dengan memberitahukan bahwa anda harus memasukkan ketiga bahan itu sekaligus. Dan disini jumlah orang yang bisa memasukkannya semakin sedikit. Kebanyakan orang akan
mengatakan bahwa ember itu sudah penuh dan tidak bisa diisi lagi. Jika sudah diisi batu maka tidak akan bisa diisi kerikil atau pasir.

Benarkah demikian? Apakah memang tidak bisa diisi lagi? Ataukah ini hanyalah masalah persepsi saja? Nah, jawabannya mudah kalau anda menggunakan pendekatan yang berbeda. Isi dahulu ember itu dengan batu, lalu tuangkan kerikil. Goncang ember itu beberapa kali sehingga kerikil masuk ke rongga diantara batu tadi. Setelah tidak bergerak lagi, kini giliran pasir anda masukkan. Lalu goncang-goncangkan ember itu sampai pasir menutupi semua rongga kecil diantara batu dan kerikil. Kini semua ruang didalam ember penuh dengan batu, kerikil dan pasir. Anda sudah menjawab tantangan tadi sepenuhnya.

Lalu apa hubungannya dengan masalah waktu yang kita bahas sebelumnya? Ember itu adalah metafora dari satu hari yang terdiri dari 24 jam. Dan batu adalah metafora dari tugas penting bagi anda. Tugas yang harus anda kerjakan seperti mencari nafkah dan tidur. Ya, tidur adalah tugas penting. Kalau anda menganggap tidur itu sepele, maka anda mengabaikan kesehatan anda dalam jangka panjang. Lalu batu kerikil adalah tugas yang kurang penting namun tetap harus dikerjakan. Dan pasir adalah semua hal yang tidak penting namun tetap bisa dikerjakan bila anda menginginkannya.

Dari metafora itu, anda harus bisa memilah mana yang anda harus kerjakan setiap hari, mana yang bisa anda sisipkan di antara waktu anda dan mana yang bisa anda ganti ke waktu yang lain. Lalu dimanakah waktu untuk melatih kreativitas anda? Letakkan saja di antara tugas yang tidak terlalu penting namun anda kerjakan setiap hari. Pada kasus umum bisa saja di pagi hari,
sore setelah pulang kerja atau ketika mau tidur. Yang penting usahakan ruang yang nyaman dan tersendiri bagi diri anda agar proses kreativitas bisa bebas anda lakukan.

Tidak ada lagi alasan bagi anda kekurangan waktu karena jika anda tidak bisa mengatur waktu anda maka anda akan diperbudak waktu. Yaitu anda akan melakukan hal-hal yang kurang penting bahkan tidak ada gunanya sama sekali dan tugas penting anda malah sering terbengkalai.

Mengatur jadwal merupakan kreativitas tersendiri. Menciptakan rutinitas kerja yang produktif bukan masalah sepele. Banyak gangguan dan hal tidak terduga bisa muncul. Menjaga keseimbangan itu yang menjadi tantangan untuk kreativitas anda. Apakah anda bisa menggeser kegiatan yang tidak penting dengan kerja yang kurang penting namun harus dikerjakan? Atau bagaimana memanfaatkan waktu yang kurang penting agar bisa mendukung tugas penting.

Contoh kasus, anggap saja anda biasa melamun tiap pagi selama 20 menit untuk berpikir kreatif dan mencoret kertas dengan membuat berbagai latihan kreatif untuk mengasah kemampuan anda membuat ide-ide atau menenangkan pikiran karena masalah kantor yang masih terus muncul. Hanya saja sejak minggu depan anda harus berangkat lebih cepat disebabkan proyek baru yang menuntut kehadiran anda di lokasi proyek tiap pagi. Kini waktu anda untuk rileks dan berpikir kreatif menjadi
terganggu. Sementara sore hari anda biasa menyediakan waktu untuk keluarga anda sepulang kerja. Apa solusinya?

Jika anda sudah berkeluarga dan anda baru saja pulang dari kerja, sementara anak-anak membutuhkan sedikit perhatian anda, maka saat itu adalah waktu yang tepat untuk melatih kreativitas. Ingat waktu bermain? Inilah saatnya, anda bisa bermain dengan anak anda. Mewarnai, bermain dengan tanah liat, membaca bersama-sama adalah salah satu contoh latihan yang bisa anda manfaatkan untuk kreativitas anda sendiri. Waktu kebersamaan ini juga cocok anda gunakan untuk relaks. Anak anda akan sangat terbantu karena kebersamaan akan membangun rasa percaya diri dan harga diri mereka. Dorong mereka untuk berkreasi juga, sementara anda melatih kreativitas anda dengan cara menikmati permainan itu sendiri tanpa maksud apapun. Jika anda bermain bersama orang dewasa, anda bisa menggantikan permainan dengan kartu, permainan papan seperti halma misalnya. Atau membicarakan hobby mereka sehingga anda bisa berkomunikasi dan terhubung dengan mereka. Sementara anda terpicu sendiri ketika menikmati waktu santai saat itu.

Terpikirkah anda dengan cara itu? Waktu anda yang terpotong di pagi hari bisa anda geser ke sore hari. Jadi tidak ada alasan bagi anda untuk tidak mencari ide bagaimana agar proses berpikir dan latihan kreativitas tidak terganggu. Ini adalah satu bentuk solusi tersendiri. Anda bisa mengalami kendala yang lain. Gunakan saja kreativitas anda untuk memecahkannya.

Sabtu, 21 April 2018

Musuh Kreativitas


“Kita bisa jadi mengalami beberapa kekalahan, tapi kita harus tidak bisa dikalahkan.” - Maya Angelou
 
Seperti yang dijanjikan pada bab sebelumnya, sekarang waktunya untuk membahas musuh yang menakutkan dari kreativitas anda. Segala sesuatu yang bisa menghentikan aliran kreativitas dikenal sebagai blok. Banyak alasan yang berbeda yang memunculkan blok tersebut dan sering kali membutuhkan usaha dari anda untuk memulihkan aliran kreatif yang terhenti.

Ada beberapa pencuri waktu kreativitas anda. Ini adalah blok yang menganggu kemunculan ide dan pemikiran kreatif anda. Jangan takut kalau kedengarannya agak menakutkan, karena anda bisa mempelajari proses untuk menghilangkannya. Salah satu cara menghilangkan ketakutan adalah menghadapinya.

Bisa jadi kehidupan sehari-hari adalah pencuri dari waktu kreatif anda. Pikiran kita yang terfokus kepada hal lain untuk
waktu yang konstan dan dalam jangka waktu yang lama akan mengambil energi anda dalam jumlah besar. Anda khawatir dan memikirkan perawatan anak, atau orang tua anda. Bila pekerjaan atau rutinitas keseharian anda membosankan dan memakan waktu, bisa jadi anda tidak tertarik untuk berpikir yang lain. Kesehatan juga menjadi salah satu isu yang sering dikhawatirkan orang. Sebagai manusia kita memang terbawa arus emosi karena kita menyayangi dan mengurus orang lain yang kita kasihi. Hal itu sangat manusiawi.

Akan tetapi, hal ini malah menjadi tantangan pertama bagi anda untuk mencari solusi kreatif. Anda harus mencari tempat dan waktu tersendiri untuk memulai proses berpikir kreatif secara teratur. Mengalahkan rutinitas sehari-hari adalah satu tantangan kreatif bagi anda. Jangan terlalu memusingkan tantangan ini, anda hanya perlu meluangkan waktu beberapa menit setiap hari untuk diri anda sendiri. Gunakan jurnal catatan atau alat perekam untuk mencatat masalah yang anda hadapi dan melatih mencari beberapa solusi kreatif yang bisa anda gunakan untuk membantu anda.

Dengan memberikan waktu tersendiri bagi anda dan menggali potensi kreatif diri anda maka akan muncul keuntungan jangka panjang. Wajar saja, dengan meningkatnya kreativitas anda maka kemampuan anda mencari solusi untuk berbagai masalah sehari-hari juga meningkat. Bila masalah tadi selesai, rasa percaya diri anda naik dan tingkat stress akan menurun drastis. Kini anda bisa lebih fokus dan menikmati waktu berharga dengan orang-orang yang anda kasihi bukan Sebuah pendekatan logis dan menarik!

Yang menjadi bagian tersulit adalah fokus pada satu masa untuk satu masalah, memberikan kesempatan untuk alam sadar dan bawah sadar anda ambil bagian. Jika hidup anda penuh dengan tekanan, itu malah berarti anda butuh waktu kreatif lebih dari yang lain. Anda harus memberikan kepada diri anda sendiri atau anda tidak akan bisa memberikan apapun untuk orang lain didalam hidup ini. Dr. Phil McGraw, seorang pakar kejiwaan mengatakan, “Anda tidak bisa memberi dari sebuah gelas yang kosong”.

Mungkin anda akan berkata, “Kapan saya bisa memiliki waktu untuk diri saya sendiri, untuk berpikir bagi masalah diri saya, jika begitu banyak masalah yang harus diselesaikan, bahkan waktu untuk itupun tidak cukup. Kapan ada waktu untuk saya?”.
 

Kamis, 19 April 2018

Guru Kegagalan


Bisakah kita belajar dari kegagalan? Ditengah dunia yang mengagungkan kesuksesan, kita seakan-akan membuat kegagalan adalah sesuatu yang buruk dan benar-benar harus dihindari. Kegagalan dibuat menjadi momok yang menakutkan bagi semua orang yang bermimpi untuk sukses. Tapi benarkah kita lebih banyak belajar dari kegagalan daripada kesuksesan?

Menurut anda? Apakah anda langsung bisa belajar naik sepeda begitu mencobanya? Apakah anda langsung mahir menendang bola begitu diberikan kepada anda ketika kecil? Kita
banyak melupakan kondisi itu ketika mulai beranjak dewasa. Kita semakin dikejar waktu dan seakan-akan semua hal yang kita dapat harus bisa kita pelajari, kuasai dalam waktu singkat. Memang kita dituntut untuk bisa melakukan banyak hal dalam waktu sesingkat mungkin. Tetapi mengapa kita memaksakan diri harus bisa mahir dalam beberapa kali percobaan?

Adalah suatu keanehan bila kita membuat nilai kesuksesan begitu tinggi sementara kita hanya menerima kegagalan begitu rendah. Padahal di alam ini keadaan terbalik. Kesempurnaan diperoleh setelah kita melakukan kegagalan dalam jumlah yang besar. Jadi sebenarnya kita mengingkari alam. Tidak heran mengapa tekanan atau stress banyak terjadi di sekitar kita bila kondisi seperti demikian menjadi acuan.

Sampai sejauh mana kita bisa menerima kegagalan? Kapan kita harus menyerah? Sebenarnya hal ini tergantung kepada mental anda. Jika sudah terbiasa dengan cara instan maka anda akan cenderung cepat menyerah dan tidak mau mencoba lagi. Ada anggapan disekitar kita yang mengatakan bila anda
mencoba lagi maka anda akan membuang waktu berharga. Sebuah konsep yang aneh kalau kita hubungkan dengan solusi terbaik.

Disisi lain, otak kita adalah sebuah mesin berpikir yang sangat canggih. Dengan kemampuannya kita bisa melakukan
perbaikan terus menerus dan mencari solusi yang terbaik sekalipun keadaan terus berubah. Otak kita sebenarnya tidak mengenal arti kegagalan. Mental kita yang berhubungan dengan itu. Dan mental terbentuk sejak kecil. Emosi kita sudah terbentuk ketika kita dimarahi guru karena kesalahan yang kita perbuat. Pembentukan ini berpengaruh pada mental. Kita trauma dengan kesalahan dan kita menjauh darinya. Akibatnya kita tidak berani mengeksplorasi kemungkinan-kemungkinan lain dari satu masalah.

Jadi yang terjadi sebenarnya adalah, otak kita tetap tapi mental kita memblok semua proses berpikir. Sehingga otak kita menjadi terbiasa untuk berdiam diri. Ingatkah anda pada latihan latihan sebelumnya anda membuat banyak daftar dari berbagai kemungkinan. Ada yang aneh, lucu, tidak masuk akal, asal-asalan. Coba buka catatan anda, pasti anda menemukan hal seperti itu. Apakah itu adalah kesalahan? Apakah itu anda anggap kegagalan? Kalau anda berpandangan sempit maka bisa jadi anda berpikir demikian. Tapi semua itu adalah bagian proses yang terbangun dengan sendirinya. Seorang jenius sekalipun tidak langsung menemukan karya terbaiknya. Mereka melakukan banyak percobaan untuk mendapatkan karya yang bagus. Dan diantara karya yang bagus tadi akan ada karya terbaik yang akhirnya terkenal ke seluruh dunia.

Tahukah anda contoh ekstrim mengenai kegagalan? Thomas Alva Edison adalah orangnya. Sebelum dia menemukan bahan yang tepat untuk bola lampu listrik, dia mengalami kegagalan sebanyak lebih dari 10.000 kali. Dan yang terbesar adalah penemuan bahan aki listrik, dia harus mengalami kegagalan 50.000 kali. Jadi, setiap kali anda gagal ingatlah selalu
jumlah kegagalan Thomas Alva Edison. Jadikan hal itu menjadi motivasi bagi diri anda.

Apa yang dikatakan Thomas mengenai hal itu. Dia berkata, “ Saya tidak gagal, saya hanya menemukan banyak cara yang tidak berhasil dan pada akhirnya saya akan menemukan satu yang berhasil”. Sebuah sikap konsistensi dan ketahanan yang luar biasa bukan? Dan anda harus ingat dengan baik bahwa kegagalan adalah pemicu dari keberhasilan. Apapun pendapat sekeliling anda, sikap persisten terhadap usaha harus anda pertahankan.

Ada fakta yang menarik dari beberapa ribu ilmuwan yang diteliti dan diwawancarai ketika diadakan riset yang mencari hubungan faktor keberhasilan dan karya terbaik mereka. Ternyata ilmuwan yang menghasilkan karya terbaik memiliki rekor jumlah kegagalan terbanyak. Riset itu juga menemukan bahwa mereka juga menghasilkan karya-karya biasa. Dan hanya sedikit yang benar-benar monumental dan terkenal ke seluruh dunia. Jadi ada korelasi jumlah kegagalan yang dibuat dengan pemilihan karya terbaik. Lalu mengapa anda tidak melakukan banyak kegagalan untuk menemukan kesuksesan?

Kesalahan Itu Perlu


“Untuk hidup dalam kehidupan kreatif, kita harus menghilangkan rasa ketakukan untuk melakukan kesalahan.” - Joseph Chilton Pearce –
 
Satu alasan yang terbesar mengapa anda kemungkinan tidak memelihara sisi kreatif anda adalah karena alasan takut. Takut untuk melakukan kesalahan, takut untuk melakukan sesuatu tidak seperti yang sebenarnya, takut ini dan takut itu. “Bagaimana kalau kacau jadinya?”. “Bagaimana kalau orang menertawai saya nanti?”.”Bagaimana kalau ini hanya tindakan bodoh?”. Sayangnya, hal itu akan terjadi nantinya. Semua orang pasti pernah mengalami kegagalan sesekali. Tapi itu tidak menjadi masalah karena itu adalah proses kehidupan juga. Bahkan Thomas Alva Edison mengalami ribuan kali kegagalan sebelum dia menemukan cara menyempurnakan lampu listrik yang diciptakannya. Dia tidak memandang hal itu sebagai kegagalan. Dia hanya menemukan ribuan cara yang tidak berhasil dan terus mencarinya sampai akhirnya menemukan cara yang berhasil.

Mengapa kita takut akan kesalahan? Mungkin kebiasaan yang sudah terbangun ketika kita di sekolah. Sejak kecil kita diajarkan untuk tidak pernah membiarkan kesalahan menjadi
sebuah hal yang bisa diterima layaknya sebuah hal biasa. Mengagungkan kebenaran, kepastian, fakta adalah salah satu kebiasaan yang terbentuk di sekolah ketika kita masih kecil. Kita diajarkan belajar dan mengukur diri dari nilai yang ada pada rapor kita. Nilai 10 adalah sempurna dan dibawah nilai 5 itu tidak baik. Seakan-akan kita semua dipaksa berbuat sebaik mungkin. Kalau nilai kitarendah maka kita adalah orang bodoh.

Semua anak mengejar nilai sempurna. Semua memaksakan diri untuk bisa meraih nilai yang terbaik. Lepas dari suka atau tidak dengan pelajarannya. Yang lucunya, semua kita dipaksa suka dengan jenis pelajaran yang diatur oleh orang lain. Kita mengikuti standar orang lain. Kita harus sama dengan orang lain. Semua itu memang seakan-akan sudah standar masyarakat kita. Tapi apa akibatnya? Perlahan-lahan jumlah orang yang tidak kreatif semakin besar. Dan jumlah orang kreatif semakin kalah dibanding kebanyakan. Sehingga kita selalu takjub dengan orang kreatif. Padahal sebenarnya kita semua lahir sama sebagai manusia yang berpotensi kreatif.

Disekolah pula kita diajarkan untuk menghindari kesalahan. Kita diajarkan apa yang benar dan apa yang salah. Sepertinya seimbang bukan? Masalahnya kita hanya diasupi apa yang benar dan tidak diperkenankan mencoba yang salah. Seakan-akan kesalahan itu adalah dosa. Padahal pada kenyataanya manusia banyak memperbaiki dirinya dari kesalahan. Penemuan banyak dibuat berdasarkan kesalahan dan perbaikan akan kesalahan itu. Hidup tidak pernah sempurna dan langsung menemukan solusi untuk semua masalah yang ada.

Kalaupun sekarang guru memberikan ruang untuk salah, tetap tidak sebanding dengan pelajaran yang  bisa didapatkan dari
kesalahan itu. Berbuat salah selalu mendatangkan predikat lain seperti tolol, bodoh, tidak cakap, lamban berpikir. Pasti anda pernah diejek demikian bukan? Apakah benar kita seperti itu? Apa tolak ukurnya? Apakah karena anda berbuat kesalahan beberapa kali di awal pelajaran maka itulah anda untuk selamanya? Terlalu parah kita menilai sebuah kesalahan. Kita bukan berarti mengabaikan kesalahan, malah kita bisa belajar dari kesalahan itu. Banyak informasi yang bisa kita gunakan ketika kita berbuat salah.

Jangan pernah takut untuk membuat kesalahan. Ingatlah bahwa perfeksionisme adalah penghalang untuk kreativitas anda (kita akan bahas pada bab lain lebih jauh). Albert Einstein mencatat “Seseorang yang tidak pernah melakukan kesalahan tidak pernah mencoba hal yang baru”. Jangan biarkan ketakutan menghalangi anda menjadi seorang yang kreatif. Anda tidak akan belajar banyak dari kemenangan dibanding dari kekalahan yang anda alami. Kesilapan yang anda lakukan akan mengajarkan anda lebih mendalam daripada rasa bangga akan keberhasilan.

Ketakutan melakukan kesalahan melahirkan kebiasaan yang buruk. Yaitu pasif dan menerima kondisi tanpa mau berbuat apapun. Banyak orang yang mengeluh dan berpendapat ini itu untuk memperbaiki keadaan. Namun tidak ada yang berani melakukan aksi. Hal itu adalah salah satu bentuk kreativitas yang hanya setengah jalan. Berpikir bisa merubah sesuatu tanpa berbuat sebenarnya juga adalah bentuk kegilaan tersendiri.
Berharap tapi tidak bertindak, sebuah penyakit masyarakat saat ini.
 
Kondisi itu malah mengundang pertanyaan yang menggelitik. Bisakah anda menjadi seorang pelopor? Beranikah anda melakukan satu perubahan pada diri anda, atau bahkan pada lingkungan anda? Siapkah anda dianggap sebagai seorang uang nyentrik dan ditertawakan orang karena ide anda dianggap bodoh?

Katakan anda berani, orang menilai anda nekat. Tapi anda punya perhitungan sendiri. Dan sialnya kejadian buruk pun menimpa. Ide anda tadi ternyata gagal. Dan kini jumlah orang yang mengejek anda semakin besar. Mereka menertawakan anda sampai lama, bahkan ketika anda datang dengan ide yang baru. Malah lebih malangnya, orang yang tadi mau mendukung ide anda kini malah mengatakan kepada anda agar mundur dan tidak memaksakan diri. Anda coba bertahan dan yakin dengan ide anda
yang baru. Sampai kapan anda bisa melakukan konsistensi seperti itu? Atau anda sekarang sudah mau mundur dan melupakan semua keinginan anda? Banyak orang yang segera mundur hanya pada kegagalan pertama tadi, dan sedikit yang mau maju lagi dengan ide yang baru. Masyarakat kita seakan-akan sudah terbiasa untuk segera “menebang” satu ide yang gagal dan tidak menerima ide berikutnya yang lain. Si pemberi ide pertama langsung dicap sebagai pecundang dan dimasukkan ke daftar black list.

Katakan saja anda tetap bernyali dan masuk ke jenis manusia “tidak mau menyerah” dan “tidak tahu malu”. Anda maju dengan ide yang sudah anda perbaiki berdasarkan kegagalan yang lalu. Anda mematangkan ide ini dan mempelajari kesalahan yang
anda perbuat. Anda juga sudah mengadakan pengkajian ulang dengan pendekatan baru terhadap masalah. Kini anda yakin dan mau mencoba. Dan ternyata hasilnya? Kali ini ide anda berhasil. Anda bisa menyelesaikan masalah walaupun kali ini anda mengerjakannya sendiri tanpa dukungan siapapun.

Anehnya, orang yang menertawai anda bukannya malu atau meminta maaf karena sudah mengejek anda sebelumnya. Mereka malah menyambut anda sebagai seorang yang kreatif. Mereka memuji anda, memamerkan anda kepada yang lain. Seakan-akan mereka lupa bahwa mereka tadi mengejek anda dan memandang rendah kepada ide-ide anda. Hanya ada beberapa orang yang mengaku kilaf dengan pandangan mereka. Tapi itulah hidup, penuh dengan orang yang begitu mudah untuk menyerah, dan secara kolektif tidak mau berupaya untuk menciptakan peluang baru atau menyelesaikan masalah dengan pendekatan baru. Mereka berharap ada yang berani mencoba menyelesaikannya, namun ketika belum berhasil mereka malah mengejek. Ketika keadaan berbalik semua menjadi terbalik dengan cepat pula. Ketahanan anda diuji pada kondisi seperti ini. Akhirnya kesuksesan dapat anda raih bila anda mampu bertahan dengan kreativitas yang terus anda pelihara ketika keadaan tidak mendukung anda sama sekali.

Kreativitas Di Sekeliling Anda



Banyak aktivitas disekeliling anda yang bisa dimanfaatkan untuk mendukung kreativitas anda. Kalau pada pembahasan sebelumnya lebih berfokus kepada aktivitas diri sendiri, maka anda bisa menggunakan cara yang berbeda. Kita membahas kreativitas disini, jadi jangan hanya terpaku ke satu bentuk pendekatan saja. Disini kita melibatkan orang lain, mengikutsertakan mereka dalam proses kreativitas yang kita lakukan. Mereka terlibat langsung maupun tidak, keduanya sahsah saja tergantung kebutuhan anda.
 
Cara pertama yang bisa anda coba adalah menjadi pendengar yang baik bagi teman anda atau mungkin keluarga dekat anda. Metode ini sederhana sekali sebenarnya, anda cukup menjadi pendengar yang baik. Dengarkan keluh kesah, cerita mereka, kisah masa lalu mereka ketika berbincang-bincang dengan anda. Jangan tanggapi terlalu banyak, pastikan anda mendengar dengan serius. Disini mendengar tidak hanya berarti anda mendengar apa yang mereka “ceritakan” kepada anda. Lebih dari itu, coba dengarkan yang lain. Bahasa tubuhnya bagaimana ketika dia bercerita dengan semangat mengenai kekasih barunya. Apa gerakan yang dia lakukan, kenapa dia suka melakukan gerakan seperti itu? Atau ketika anda mendengar kisah sedih dari saudara anda tentang pekerjaannya. Dapatkan anda “mendengar” kemarahan dari intonasi suaranya? Bukan hanya kemarahan verbal dari kata-kata saja. Apakah ada nada kegetiran disana? Bagaimana dengan mimiknya?

Mendengarkan dengan cara seperti itu seperti melatih anda melihat lebih luas akan diri seseorang. Anda bisa berasosiasi dengan berbagai macam informasi yang anda terima. Mungkin anda melihat peluang lain ketika seseorang bercerita tentang masalah bisnisnya. Bisa jadi anda melihat tantangan baru ketika teman anda berbicara tentang sebuah konsep. Anda bisa menghubungkan apa yang dikatakan mereka dengan latar belakang mereka sebelumnya, atau impian mereka bahkan masalah mereka yang akan dihadapi nanti. Semuanya bisa anda pikirkan sekaligus ketika mereka bercerita kepada anda. Namun satu hal yang perlu anda ingat, jangan bahas mengenai hal itu langsung pada saat mereka bercerita. Bahkan ketika mereka memintanya, katakan saja bahwa anda sedang menjadi pendengar. Sengaja minta agar mereka bisa menceritakan semua dan anda sebagai pengamat dahulu kemudian nanti akan memberikan saran.

 
Cara pertama ini akan membangun ingatan anda secara kolektif. Bisa jadi anda pernah mendengar kisah yang sama, atau mengalaminya namun ada perbedaan juga. Selain menciptakan rasa nyaman kepada orang yang bercerita kepada anda, anda bisa meraih simpati karena mereka merasa anda bisa menjadi teman berbagi. Tapi yang utama disini adalah, anda belajar mendengar dari semua sisi. Anda mendapatkan informasi verbal, visual, gerakan atau bahasa tubuh, pengetahuan anda tentang individu yang berbicara kepada anda, kemungkinan terburuk atau terbaik dari apa yang dia bicarakan, peluang lain yang mungkin terjadi. Kesemuanya ini melatih kreativitas anda bukan? Karena ada proses pada waktu yang bersamaan anda mendengarkan mereka.

Apa berikutnya yang bisa anda pelajari dari metode pertama ini? Anda bisa memposisikan diri menjadi si pembicara. Anda bisa melihat sudut pandangnya. Anda bisa melihat perspektif yang dia gunakan. Kini anda sudah menjadi pengamat dari sisi yang berbeda. Dengan metode ini, anda melatih empati dan kabar baiknya adalah, hal ini dibutuhkan di banyak kondisi baik karir maupun keluarga serta hubungan sosial.

Banyak masalah di sekeliling kita yang bermula dari keegoisan dan ketidakmampuan melihat sudut pandang orang lain. Anda tidak dituntut untuk setuju dengan pendapat orang lain. Anda hanya perlu mengetahui alasannya dan anda bisa melihat peluang atau konektifitas antara masalah yang terjadi dengan hal itu. Contohnya saja masalah di kantor. Bisa jadi manajer anda memiliki sudut pandang berbeda mengenai satu hal dengan teman kerja anda yang lain, dan masalah itu berpotensi menjadi konflik tim. Karena anda sudah mampu melihat perspektif dari kedua belah pihak setelah menjadi pendengar bagi
mereka, anda bisa mencari ide penyelesaian yang lebih akomodatif dimana kedua belah pihak yang berseberangan lebih bisa menerimanya. Disinilah letak keuntungannya, yaitu memecahkan kebuntuan masalah. Cara kedua yang bisa anda lakukan untuk memelihara kreativitas adalah melihat dari posisi orang lain.

Cara ini tidak sama dengan cara yang pertama yaitu berempati. Tapi benarbenar melihat dari sisi atau titik pandang yang berbeda terhadap masalah yang dihadapi. Kalau cara pertama anda melihat dengan menggunakan informasi yang bisa anda dapatkan dari individu lain, cara yang kedua tidak menggunakan informasi yang didapatkan dengan cara berkomunikasi. Anda hanya membayangkan sudut pandang yang dimiliki oleh orang lain saja. Jadi lebih minim informasi yang anda miliki sebagai bekal pemikiran.

Contohnya, anda melihat produk atau layanan perusahaan anda dengan sudut pandang yang berbeda. Jika anda sudah tahu dari sisi manajemen dan karyawan, kini coba dari sisi pelanggan. Bukan pelanggan yang sudah bekerjasama, tapi calon pelanggan. Bayangkan apa yang ada di benak mereka tentang perusahaan anda. Membayangkannya bisa lebih akurat dengan mencoba melihat perspektif visual mereka. Misalnya, apa yang mereka bayangkan ketika membaca brosur anda? Apa pendapat mereka ketika masuk ke ruang pamer perusahaan anda? Apa
pendapat mereka kira-kira ketika melihat spanduk produk anda di simpang jalan?

Banyak yang bisa anda tuangkan ke dalam catatan anda. Bisa jadi anda berpendapat bahwa brosur produk anda kurang besar hurufnya, informasinya masih mengambang misalnya. Sering anda melihat pendapat yang baru ketika mencoba meletakkan diri ke titik lain didalam sebuah masalah. Jangan khawatir kalau anda sudah terkontaminasi dengan pendapat anda sendiri. Cobalah lakukan metode ini, anda akan bisa melihat dari sisi lain. Otak kita merupakan tool yang mengagumkan. Karena kita tidak pernah melatihnya, bukan berarti kita tidak bisa berubah. Itulah sebabnya anda perlu latihan, latihan dan sekali lagi latihan. Jika pertama kali latihan, mungkin anda bisa melihat sisi lain dari produk perusahaan misalnya, tapi mental anda atau suara kecil di otak akan menggoda, “Ya, kamu tahu seperti itu karena kamu adalah karyawan perusahaan”. Jangan terpengaruh, perlahan-lahan jika anda membiasakan diri melihat dari titik lain, akhirnya anda akan bisa membuang pengaruh seperti itu dan benar-benar memandangnya dengan cara tersendiri.

Kedua metode ini menunjukkan bahwa anda selain melakukan proses kreativitas seorang diri di tempat tersendiri, anda juga bisa menggunakan pendekatan lain. Bila metode seorang diri lebih menekankan relaksasi dan proses perenungan, maka kedua metode lain ini bisa anda gunakan dengan cara asosiasi, kombinasi dan membuat koneksi di setiap visualisasi dan informasi yang anda terima.

Selasa, 17 April 2018

Memelihara Kreativitas


Sebuah ide bisa menjadi debu atau keajaiban, tergantung kepada talenta yang menggosoknya.” - Bill Bernbach

Sekarang anda sudah menerima bahwa anda adalah pribadi yang berpotensi untuk kreatif lebih dari yang bisa anda impikan dan anda bisa menerima kreativitas sebagai salah satu aspek penting dalam kehidupan anda, maka sudah masanya untuk mengetahui bagaimana talenta itu bekerja dan berlatih, berlatih serta sekali lagi berlatih.

Hal yang pertama kali anda lakukan adalah mencari tempat untuk kreatif, tempat milik anda sendiri. Jika memungkinkan tempat dimana anda merasa nyaman dan terdorong untuk berpikir secara kreatif. Tempat yang sebaiknya bebas dari gangguan dan keributan. Tempat ini tidak harus di rumah anda sendiri, walaupun banyak orang lebih menyukai tempat seperti itu. Bisa saja anda memilih pojok café tempat anda istirahat sore, atau warung makanan kesukaan anda dengan suasana yang rileks dan membuat anda tenang.

Untuk permulaan, anda membutuhkan meja, kursi yang nyaman, cahaya yang cukup terang dan peralatan yang memadai. Di titik ini, anda hanya berfokus kepada kreativitas dan menyusun serta menyumpulkan ide-ide. Anda akan melatih untuk
brainstorming. Musik yang lembut bisa membantu anda untuk fokus.

Ambil sebuah pensil atau pena dan selembar kertas. Jika anda suka juga bisa menggunakan alat perekam. Apapun media yang anda gunakan, pastikan menyimpan semua ide yang anda dapatkan, jangan biarkan ide itu lepas dengan sendirinya. Pada bagian ini jangan menyensor ide apapun yang muncul dari kepala anda. Tuliskan semua yang muncul walaupun anda merasa bahwa ide itu tidak masuk akal atau aneh.

Jangan menilai negatif pada diri anda saat ini. Biarkan diri anda bebas dan lepas. Cobalah untuk menulis tanpa jeda selama 15 menit lalu istirahatlah dan relaks. Bisa saja anda melakukan aktivitas lain seperti berjalan sebentar untuk meregangkan badan. Jika anda melakukan jeda sebelum semua pikiran muncul maka kemungkinan besar ide anda akan terputus di tengah. Jika anda
masih menulis lebih lama dari lima belas menit, tidak apa-apa, lanjutkan saja. Lima belas menit hanyalah acuan sederhana untuk anda. Namun pastikan anda bisa beristirahat secara berkala.

Biarkan diri anda setiap hari untuk bermimpi di siang hari alias melamun dengan menanyakan “Bagaimana jika?”. Ingatkan diri anda bahwa anda adalah mahluk kreatif dan izinkan diri anda untuk memelihara seperti layaknya seorang anak kecil yang berkhayal. Tanyakan semua yang ada. Ketika anda tertarik kembali ke kondisi: “Itulah cara yang biasa kita lakukan untuk menyelesaikannya”, maka cobalah cara ini:

1. Tanyakan kenapa. Jangan pernah puas dengan satu jawaban, buka kemungkinan terhadap jawaban-jawaban yang lain. Tanamkan ke dalam diri anda, jawaban yang benar tidak mungkin diperoleh dari satu pilihan, melainkan banyak pilihan dan anda bisa memilih yang terbaik. Hal inilah yang sering diperdebatkan oleh banyak orang karena mereka berpikir bahwa pendapat merekalah yang terbaik. Padahal bila jawaban dari masing-masing orang dikumpul lalu dibahas bersama, bisa terbuka peluang untuk mendapatkan jawaban yang lebih baik lagi. Memakan waktu? Ya, tapi sering proses pemecahan
masalah memang membutuhkan waktu. Bisakah anda menerima bahwa tingkat kesalahan akan solusi yang dibuat dengan terburu-buru jauh lebih buruk dibanding waktu yang digunakan untuk memecahkannya? Mungkin kita suka mengambil satu atau dua jawaban secara singkat, karena di masa kecil kita selalu diajarkan untuk tidak terlalu banyak bertanya. Orang tua atau orangdewasa disekeliling kita tidak mau terlalu sibuk menjawab
pertanyaan anak kecil yang dianggap rewel. Padahal dengan bertanya sebanyak mungkin, kita bisa mengeksplorasi masalah dan melihat sisi-sisi lain.

2. Pikirkan cara baru untuk melakukan hal itu. Berpikirlah di luar kotak seperti saran orang bijak. Jangan takut untuk berpikir melawan arus pikiran tradisional. Salah satu ketakutan orang untuk melakukan pendekatan baru adalah tanggung jawab. Bila teman kerja anda memberi ide dan semua setuju akan ide itu maka besar kemungkinan dia akan ditunjuk sebagai pelaksana. Banyak orang berpikir bila ide itu gagal maka si pelaksanalah yang akan bertanggung jawab dan menanggung malu. Padahal sebuah solusi belum tentu bisa langsung memecahkan masalah. Banyak kasus yang diselesaikan dengan trial error, pemecahan berkali-kali, bahkan ada solusi yang tidak terduga berdasarkan solusi yang gagal sebelumnya. Jadikan atmosfir kerja nyaman untuk menerima kegagalan. Fokus kepada pemecahan masalah dan bukan kepada ide-ide yang gagal.

3. Pelihara motivasi anda. Memelihara motivasi bisa jadi mudah tapi bisa jadi sulit. Pilihan ada pada mental anda. Jika anda terpengaruh dengan rasa putus asa, maka akan mudah sekali untuk menyerah. Banyak orang tidak sadar bahwa menyerah tidak membutuhkan tenaga besar seperti berjuang atau bertahan. Salah satu tantangan kreativitas memang adalah bertahan ketika masalah belum terselesaikan dan solusi terbaik belum diperoleh. Banyak cara yang bisa anda lakukan untuk tetap termotivasi. Biasakan bergaul dengan orang yang energik. Jika ada, bergaul dengan orang yang putus asa, jangan terpengaruh, malah sebaiknya anda mengambil titik sebagai penyemangat dan berikan pengaruh positif. Jika orang itu tetap negatif, anda harus memblok pengaruh itu dengan mensugesti diri anda bahwa itu hanyalah kasuistik saja. Anda juga perlu secara berkala rileks dan melakukan proses perenungan serta latihan kreativitas dengan diselingi musik atau kegiatan meditasi. Cara  menjauhkan diri ini sementara waktu bisa membersihkan diri anda dari pengaruh stress dan negatif disekeliling anda. Ibarat mencharge tenaga anda, kekuatan anda akan pulih kembali. Dengan kata lain, teraturlah keluar dari rutinitas dan ciptakan ketidakteraturan proses kreativitas ketika anda menyendiri, itu akan memberikan energi baru.

Jika sesuatu mendatangi anda dengan ide menarik, coba saja dan lakukan modifikasi. Bila anda belum yakin dengan ide baru yang anda rasa terlalu aneh atau tidak sesuai dengan kondisi nyata, jangan buru-buru menolaknya. Lihat dulu, apakah bisa anda kombinasikan dengan solusi yang sudah pernah dicoba. Sering ide menarik datang dari ide yang lama. Hanya saja kita tidak melihatnya dengan lebih jelas. Bila sebuah ide dikombinasikan dengan ide yang lain, maka sebuah ide baru bisa muncul. Itulah kekuatan otak kita sebenarnya.

Menyimpan jurnal atau catatan harian adalah cara yang baik untuk menghindari hilangnya semua ide-ide menarik yang anda dapatkan dari pikiran kreatif anda. Biarkan diri anda melakukan kegiatan kreatif dengan cara spontan.

Meningkatkan kreativitas didalam hidup anda sangat mudah apabila anda memilih bidang yang anda senangi. William Shakespeare mengatakan, “Tidak ada keuntungan jika tidak ada kesenangan yang dialami, singkatnya, pelajari apa yang paling mempengaruhimu”. Sederhananya, lakukan apa yang anda cintai dan anda akan berhasil. Anda akan bekerja sangat giat jika hati anda berada disana.

Berikan diri anda insentif yang sesuai untuk bekerja keras dan mengembangkan kreativitas anda. Jangan menunggu agar inspirasi muncul di benak anda. Duduklah dan mulai proses berpikir kreatif tadi dan anda akan melihat dengan penasaran bahwa ide itu akan muncul dengan sendirinya.

Sering sekali, visualisasi sangat membantu dalam proses menciptakan ide baru. Setiap pribadi memiliki cara tertentu untuk menampilkan ide baru kedalam pikirannya. Anda harus menyingkirkan pikiran bahwa ada kesulitan ide untuk muncul di benak anda. Anda individu yang senang di alam pedesaan ketika mencari ide, ada yang senang di taman, ada pula yang senang di ruangan pribadi sambil mendengarkan musik. Apapun ritual itu tidaklah menjadi persoalan karena itu hanyalah cara untuk memfokuskan pikiran agar ide muncul dengan sendirinya.

Musik sering menjadi alat pemicu munculnya ide. Hal ini sudah banyak diakui orang. Apalagi musik yang lembut dan ringan karena bisa membuat otak anda rileks. Perhatikan waktu dimana anda sangat kreatif, bisa saja pagi hari, atau sore bahkan malam.

Sekilas cara yang disebutkan diatas membuat anda harus mengatur jadwal dan melakukan modifikasi terhadap kegiatan anda sehari-hari, namun untuk jangka panjang hal itu akan sangat
membantu dan menguntungkan anda. Ketika anda sudah mulai mengalami kenaikan proses kreativitas seperti saat anda menanyakan berbagai hal yang sedang terjadi maka anda sedang dalam proses perenungan otomatis. Biarkan diri anda tenang dan perenungan itu akan mengalami prosesnya sendiri secara otomatis. Selamat bagi diri anda!

Ingat, mengembangkan ide kreatif saja tidak cukup. Anda harus mendukungnya dengan tindakan. Robert Ringers mengatakan, “Tidak ada yang terjadi sampai sesuatu bergerak”. Letakkan ide yang menarik tadi menjadi gerak. Lakukan aksi.

Minggu, 15 April 2018

Keseimbangan Hidup


Percaya atau tidak, yang menjadi perhatian utama dari karyawan anda bukanlah uang semata. Namun lebih kepada keseimbangan yang baik antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi. Jika anda ingin mereka bisa bekerja lebih baik sesuai dengan yang anda harapkan dalam level pekerjaan, maka anda harus menyeimbangkan antara kerja dan bermain. Liburan, waktu pribadi tersendiri, suasana dan tempat kerja yang nyaman menjadi penting untuk karir dan juga kesehatan jangka panjang  mereka.

Ada pepatah Zen yang menyatakan bahwa busur panah akan patah jika terus ditarik dan diregang tanpa dikembalikan ke posisi awal. Hal ini sangat benar. Kita perlu bermain dan santai untuk menjadi produktif. Bermain, bahkan di tempat kerja kita, akan membuat diri kita senang dan merasa bahagia. Sangat gamblang sebenarnya mengapa jaringan otak kita bisa berpikir lebih jernih dan cepat sehingga lebih produktif. Hal ini disebabkan bila kita berpikir dalam keadaan santai dan bebas tekanan maka kita bisa mendapatkan lebih banyak ilham atau ide dibanding ketika kita khawatir dan stress.

Saat ini kreativitas dan bermain sangat penting bagi kita. Kita berpikir ulang mengenai arti kita dalam kehidupan ini, dan kita sudah banyak memikirkan ulang apa arti kerja dan karir juga. Keamanan kerja sudah mulai ditinggalkan banyak orang dan menjadi sejarah masa lalu. Kini para pekerja harus mengenal kreativitas dirinya dan mendorong hal itu agar muncul ketika bekerja. Kondisi ini terus bergerak dan perubahan sedang terjadi di sekitar kita semua. Di banyak perusahaan, pekerja yang pintar sudah mulai melihat manfaat dari kerja sama tim yang terpadu untuk memunculkan bentuk kreativitas, serta tim tenaga pemecah masalah tersendiri. Mereka menggunakan ruang kerja yang terbuka dengan pembatas mini, membebaskan dinding penyekat antara departemen yang berbeda. Mereka juga menggunakan komputer atau gadget elektronik lainnya untuk berinteraksi secara intens. Pimpinan departemen kini bekerja lebih dekat dengan para bawahan, sehingga mereka bisa tahu apa yang sedang terjadi. Rantai komando kini dibuat lebih sederhana, tanggung jawab diperlebar dan ide kreatif serta inovasi diterima dan didorong untuk muncul.

Di semua area kerja atau profesi akan selalu ada masalah yang harus dipecahkan dan dimana terjadi pemecahan masalah maka disitu pula ada pemikiran kreatif. Hal pertama yang dilakukan untuk memecahkan masalah adalah mengetahui semua yang bisa anda ketahui tentang masalah itu sendiri. Bagaimana masalah itu muncul dan apa penyebabnya. Semua informasi penting harus dikumpulkan segera. Mulailah melihat semua fakta yang ada. Temukan hubungan satu sama lain secara bersamaan. Sering akan ditemukan elemen yang membuat alasan lebih logis mengapa masalah itu muncul bila semua informasi digabung. Jangan terkecoh ke dalam kondisi dimana akan muncul kebiasaan lama. Contohnya ketika sebuah masalah timbul maka ada kecenderungan untuk menggunakan kebiasaan solusi lama yang pernah berhasil. Gunakan pendekatan yang baru karena secara logika bila cara lama berhasil, lalu mengapa masalah itu timbul lagi? Hindari penggunaan cara yang sama bila masalah berulang. Waspadalah dengan “kritik internal” yang tidak mendidik. Hal ini akan kita bahas lebih detail pada bab lain berikutnya. Anda pasti pernah mendengar suara kecil didalam kepala anda yang mengatakan bahwa anda tidak akan bisa memecahkan masalah yang sedang anda hadapi. Kritik itu adalah jenis “jika orang lain tidak bisa mengatasinya, maka kenapa saya mengira bisa mengatasinya juga?”. Anda harus mengabaikan suara kecil seperti itu. Sayangnya, anda akan pernah mendengar komentar negatif seperti itu dari orang lain disekitar anda. Tapi ingatlah pepatah Mark Twain yang mengatakan, “orang yang memiliki ide baru dianggap orang aneh sampai ide itu terbukti sukses”. Perhatikan juga rasa frustasi yang bisa muncul bersamaan. Persiapan yang lama dan sangat melelahkan, apalagi ketika jawaban tidak ditemukan, bisa membawa anda kedalam kondisi frustrasi saat anda mengerjakan proyek atau tugas penting anda. Anda merasa tergoda untuk mengangkat tangan tinggi dan berteriak, “Aku sudah tidak sanggup lagi!”. Tapi ingat! Itu hanyalah sisa kegelapan sebelum munculnya terang, seperti kata orang bijak dahulu. Tetaplah bertahan. Jawaban yang anda cari ada diluar sana, dan anda akan menemukannya. Yang perlu anda lakukan hanyalah: jangan menyerah. Yang terjadi bukanlah hal yang tidak terpecahkan, namun kebanyakan orang menyerah duluan dengan terlalu cepat.

Seringkali, anda harus membiarkan pikiran itu berdiam didalam benak anda sementara waktu, biarkan mengental secara alami. Mungkin anda malah perlu “menginapkan” masalah itu didalam tidur anda. Tidak ada hukum yang mengatakan masalah hari ini harus selesai hari ini. Kalau bisa seperti itu maka akan sangat luar biasa. Masalahnya hanya ada beberapa kasus untuk itu, kebanyakan masalah membutuhkan waktu untuk diselesaikan. Biarkan alam bawah sadar mencernanya sepanjang malam. Kita akan bahas mengenal alam bawah sadar ini di bab yang lain. Umumnya, ketika anda sedang melaksanakan pekerjaan rutin, atau sedang mempersiapkan diri dirumah, ketika bercukur atau sarapan pagi, solusi yang anda cari tiba-tiba muncul dikepala anda dengan sendirinya. Beberapa orang sengaja melakukan kegiatan yang lain dengan metode rileks seperti berjalan di desa atau ditaman dan memperhatikan suasana lain. Kesengajaan memperhatikan hal lain diluar masalah utama sering memicu munculnya rasa nyaman dan hal ini membuat otak bekerja lebih cepat karena bebas dari tekanan stress. Ide untuk rileks sangat bagus diaplikasikan bila anda mengalami kebuntuan berpikir. Mungkin sudah masanya untuk bermain!

Jika anda sibuk seharian dikantor, penting sekali untuk sesekali berhenti sejenak dan mengistirahatkan pikiran anda. Dunia kita saat ini penuh dengan kekacauan ketika waktu berpikir, dan itu bisa terjadi sepanjang hari. Bos anda, teman kerja, guru, murid, atau siapapun yang dekat dengan anda mungkin mengganggu anda dengan cara menunjukkan bagaimana seharusnya anda berpikir atau bertindak. Bahkan televisi pun sekarang sudah menjadi gangguan tersendiri. Jadi, berikan masa istirahat dan privasi bagi otak anda untuk berpikir sendiri dan menangani masalah anda sendiri. Jangan ragu untuk menyepi beberapa menit setiap hari. Itu adalah kegiatan yang penuh arti. Anda melakukan banyak hal dengan berdiam diri. Sebuah pepatah yang mengagumkan sekaligus aneh bagi manusia modern. Tidak masalah di rumah atau di kantor, proses kreativitas memegang peranan yang penting dalam hidup anda. Percayakan diri anda dengan kreativitas anda sendiri. Jangan terlalu keras kepada diri anda sendiri jika kondisi yang anda alami tidak seperti yang anda inginkan pertama kalinya. Jadilah manusia pengamat, mengamati semua, belajar dan tidak malu untuk bertanya bahkan dengan pertanyaan bodoh sekalipun. Seperti yang sudah anda ketahui sebelumnya: pertanyaan yang bodoh adalah pertanyaan yang tidak anda tanyakan.

Jumat, 13 April 2018

Sikap Toleransi untuk Kreativitas


Manajer dan karyawan harus sama-sama membangun sebuah sikap untuk bertoleransi terhadap perubahan akibat kreativitas yang ditawarkan. Hubungan yang sehat tersebut juga menyangkut hubungan yang terjaga untuk rasa aman dari si pemberi ide atau inovasi. Suasana saling menghargai perlu diciptakan dan dijaga secara konsisten agar jangan ada kekhawatiran bahwa ide yang diberikan akan dikritik, ditertawakan atau diejek oleh pihak lain.

Bila rasa menghargai dan percaya muncul diantarasesama karyawan dan pimpinan maka hal ini akan mendorong inspirasi dan menepis perasaan negatif atau kekhawatiran akan kritik negatif. Ciri lain dari timbulnya kondisi sehat ini adalah bentuk dorongan, motivasi, pelatihan atau ada peluang untuk kreatif yang diberikan para pimpinan. Dengan menciptakan kondisi demikian maka kebutuhan kreativitas akan timbul tidak
hanya pada level pribadi kar yawan saja, tapi meningkat sampai level organisasi perusahaan.

Dengan kondisi ideal tersebut, karyawan tidak lagi berangkat  ke tempat kerja dengan tekanan setiap hari. Pekerjaan yang dijalani untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, makanan, pakaian, tempat tinggal atau pemenuhan kebutuhan yang lain menjadi tempat yang nyaman dan disukai. Pekerjaan yang dilakukan akan dianggap sebagai tantangan dan tekanan kerja tidak lagi menjadi momok yang menakutkan. Pada akhirnya tingkat stress akan menurun drastis. Stress yang ada tersisa akan dianggap menjadi tantangan daripada beban. Bila anda membiarkan kreativitas muncul maka hati dan jiwa anda akan semangat dalam bekerja yang pada akhirnya akan mendorong karir anda juga nanti.
Kondisi itu tidak harus ditunggu, melainkan diciptakan.

Anda sebagai pimpinan atau sebagai karyawan harus mau
mencoba untuk menjadi pelopor kreatif dalam area kerja anda. Buat diri anda menjadi individu yang aktif untuk menciptakan suasana nyaman tadi. Harus diakui memang, secara nyata kondisi ideal diatas sulit dilaksanakan. Kenapa? Mindset atau pola pikir pada jaman sekarang sudah menempatkan semuanya diatas fondasi persaingan. Malah ketulusan, keterbukaan, kejujuran selalu dianggap sebagai sikap keluguan, ketidakdewasaan dan malah kemunduran. Seakan-akan politik kantor sama parahnya dengan mafia. Banyak orang yang sinis dengan kondisi ideal diatas. Coba pikir ulang? Coba lakukan pendekatan baru. Apakah harus seperti itu? Apakah tidak ada cara lain untuk mengubahnya?

Disini anda sudah mulai menggunakan kreativitas untuk melihat masalah tersebut. Ingat salah satu yang dituntut kreativitas adalah ketahanan anda ketika anda sedang menghadapi masalah. Kita tidak bertindak seperti seorang anak manja yang meminta sesuatu datang dengan sendirinya dengan sebuah rengekan. Kita
melakukan satu proses berpikir, berkontemplasi dan mencari solusi.

Kreativitas adalah salah satu jalannya untuk mendapatkan ide dan pemikiran baru. Anda harus melakukan sesuatu pendekatan baru terhadap status quo di kantor anda misalnya. Membangun kondisi ideal diatas adalah salah satu tantangan yang nyata bukan? Hampir semua kantor memiliki intrik dan persaingan tersembunyi. Namun itu bukan alasan untuk tidak mencoba dan membangun kreativitas secara bersama-sama. Beberapa perusahaan memang menghalangi munculnya kreativitas di area kerja. Ada kekhawatiran bahwa dengan munculnya kreativitas maka akan muncul pula kekacauan sebagai dampaknya. Argumen yang diberikan adalah kreativitas akan memicu ketidak logisan, kekacauan peraturan dan tidak dapat dikendalikan.Hal ini tidak akan terjadi bila dibuat pendekatan yang sesuai. Ini adalah model kerja dari industri di era lama. Memang masih ada sisa-sisanya sampai sekarang karena pimpinan perusahaan saat ini sudah terbiasa menerapkan dan diajarkan dari muda oleh para pimpinan mereka.

Kenyataannya saat ini dunia sudah berubah banyak. Teknologi mengubah cara bertindak kita sebagai sebuah komunitas global. Persaingan meningkat, mau tidak mau perusahaan harus merespon perubahan ini dengan konsolidasi internal atau perusahaan bisa kolaps dan bangkrut. Bila bertahan dengan model lama, maka nasibnya akan seperti dinosaurus punah.

Jika anda mendorong kreativitas didalam perusahaan anda dan mendukung orang yang bertalenta, maka akibatnya anda akan menjadi sangat kompetitif pada akhirnya, tidak perduli apapun industri anda. Menurut riset majalah Fortune pada tahun
1998, ditemukan bahwa karyawan yang memiliki motivasi tinggi lebih produktif sampai 127% dibanding dengan karyawan dengan motivasi biasa di lingkungan kerja yang kompleks. Sederhana saja, jika karyawan tersebut merasa puas dan tertantang dalam pekerjaannya serta merasa nyaman dengan perusahaan, maka dia akan lebih termotivasi dan dampaknya adalah lebih produktif. Jadi pekerja yang senang adalah pekerja yang produktif!

Tapi sayangnya di era sekarang ini, kita menjadi negara yang dipenuhi dengan pekerja workaholic. Jika kita tidak bekerja dan sibuk selama 24 jam sehari dan 7 hari seminggu maka kita merasa diri kita adalah pemalas. Kita tidak ingin dilihat orang lain sebagai pekerja yang tidak produktif. Tapi kesibukan yang demikian adalah tanda dari rendahnya harga diri dan seharusnya dihindari. Ini adalah sisi negatif dari kehidupan manusia modern saat ini. Kita mempersepsikan kesibukan dengan produktivitas. Kita berpikir bahwa waktu adalah uang dan kita harus memanfaatkannya hanya untuk bekerja saja. Itulah produktivitas. Kerja identik dengan sibuk.

Cobalah untuk rileks ditempat anda jika mengalami kebuntuan Tidak masalah sebenarnya bagi anda untuk duduk dan diam sesekali. Sementara itu anda bisa menenangkan diri dan memikirkan masalah dengan lebih santai. Inkubasi masalah akan terjadi dengan baik jika anda berpikir tenang. Jawaban akan muncul lebih mudah tanpa anda harus berhenti berpikir tentang masalah itu sendiri. Bahkan tidur siang pun bisa menghasilkan mimpi dengan ide solusi dari masalah yang anda hadapi.

Jadi ketika anda menghadapi masalah yang rumit dan anda bingung mencari solusinya. Coba lakukan saran ini: beristirahatlah sejenak dan memandang hal lain untuk membuat pikiran anda relaks. Lalu kembalilah memandang persoalan anda dengan lebih santai. Kesibukan berpikir dan memaksakan diri untuk mendapatkan solusi sering malah kontra produktif. Anda akan semakin tertekan karena anda membuat batas waktu imajiner didalam pikiran anda. Anda menganalogikan seperti pelari jarak pendek. Anda berlari secepatnya demi mengharap garis finish. Diri anda yang membuat asosiasi solusi dengan garis finish, dan diri anda pula yang membuat asosiasi pelari dengan kecepatan kerja. Padahal anda bisa saja memilih asosiasi lain. Anda seorang penembak jitu. Anda diam dengan tenang sambil melihat sasaran anda dan memilih posisi terbaik untuk menembak. Dengan satu pelatuk, sasaran anda kena. Asosiasikan peluru dengan ide solusi yang tepat. Asosiasikan posisi dengan pilihan metode yang cocok anda gunakan. Asosiasikan sasaran sebagai target akhir masalah anda.

Kedua analogi itu tetap membutuhkan waktu sebagai pembatas (deadline) tetapi keduanya bertindak berbeda. Analogi pertama menuntut kecepatan anda dan anda tertekan karena meletakkan diri anda sebagai pelaku. Sementara analogi kedua meletakkan peluru sebagai solusi sementara anda memilih posisi layaknya memilih ide dan ide terbaik sebagai peluru. Anda tidak diburu waktu dan anda tidak dipaksa lari.