Sabtu, 07 April 2018

Cara Implementasi Kreativitas


Kita perlu melakukan sesuatu latihan riil untuk digunakan sehingga anda bisa mengimplementasikan kedalam kegiatan anda sehari-hari. Karena hakikat dari kreativitas tidak hanya berpikir namun memunculkannya dalam kehidupan nyata. Selain latihan ini melatih otak anda, juga menunjukkan kepada anda secara berkesinambungan akan potensi otak sebenarnya.

Selama hidup kita, seringkali kita tidak sadar betapa seringnya kita dikungkung penjara kreativitas. Kita sering diperbudak oleh kebiasaan. Sampai-sampai kita tidak bisa lagi membedakannya dengan sesuatu yang menarik. Contohnya adalah penggunaan warna dalam kehidupan kita. Ketika melihat lukisan yang indah, kita terkagum-kagum dengan kombinasi warna, cara memolesnya, bentuk dari gambar yang ada didalamnya. Tapi itu hanyalah batas kekaguman kita kepada lukisan yang kita lihat. Kita anehnya tidak pernah berpikir untuk menirunya karena kekaguman tadi. Kita menganggap bahwa itu adalah “milik orang lain”. Kreativitas yang kita lihat itu terblok oleh mental kita. Buktinya? Anda tidak pernah mau mencoba menggambar karena pikiran anda langsung membandingkan dengan gambar lukisan tadi.
Sisi kreatif anda tidak harus melalui proses demikian. Kekaguman yang anda rasakan bisa dijadikan motivasi dan pendorong untuk berkreasi juga. Caranya tidak harus sama. Bisa berbeda jauh malah, dan tentunya hasil akhir pun akan berbeda. Dan itu sah-sah saja.

Mari kita lihat ke contoh yang lebih gampang. Apakah anda termasuk ke jenis orang yang suka menulis dengan satu warna saja? Saya tebak, warna biru dan hitam? Hampir semua orang selama di sekolah hanya mengenal dua warna ini saja sebagai warna formal untuk menulis. Apakah memang demikian atau itu hanya kebiasaan? Bisa jadi memang ditanamkan dari kecil seperti itu. Tetapi itu bukan menjadi keharusan. Sayangnya,seperti yang disebutkan diawal subbab ini, kita menjadi budak kebiasaan.

Apa efeknya kalau menggunakan pena warna biru atau
hitam? Tidak ada yang fatal sebenarnya. Hanya saja warna itu adalah warna monoton. Warna yang membosankan sebenarnya. Coba asosiasikan warna disekeliling anda bukan. Coba ingat warna lukisan tadi, begitu menarik bukan? Jadi orang-orang kreatif di periklanan memang mempunyai alasan tersendiri mengapa mereka menggunakan berbagai warna untuk memikan hati calon konsumen, karena kita sebagai manusia bereaksi terhadap warna. Lalu kenapa kita hanya menulis satu atau dua warna untuk kegiatan kita sehari-hari?
Jika anda seorang yang suka menggunakan warna-warni ketika menulis. Selamat! Berarti anda sudah termasuk orang yang kreatif, setidaknya anda bertindak seperti seorang pelukis, menggunakan warna untuk membuat pikiran anda lebih hidup dengan ide-ide baru yang terpancing dari kombinasi warna tulisan. Sebagian orang menganggap hal ini berlebihan, tetapi lihat untuk jangka panjangnya. Orang seperti itu biasanya lebih terbuka dengan ide, mata mereka jeli dengan berbagai bentuk visual dan sepertinya mereka begitu mudah mencari asosiasi atau metafora dari berbagai hal disekelilingnya
Mari kita kembangkan metode diatas ke bentuk yang lebih aplikatif. Anda tentu bertanya latihan apa yang bisa kita lakukan untuk mempermudah kita melakukan brainstorming, mencari ide-ide baru? Ada teknik sederhana yang sangat bagus untuk itu. Latihan ini, tepatnya kegiatan ini bisa anda jadikan sekaligus tool yang membiarkan anda mengeksplorasi ide, pikiran dan berbagai hal terkait pemecahan masalah yang anda hadapi. Namanya adalah Mind Map. Sebagian dari anda mungkin sudah pernah mendengar teknik ini.

Tony Buzan adalah orang yang membuat, mengembangkan sekaligus mempopulerkan teknik jenius namun sangat mudah diimplementasikan ini. Mind Map atau peta pikiran adalah sebuah cara yang memudahkan anda menggambarkan bagaimana otak bisa mencari dan menemukan ide dalam jumlah besar dengan waktu yang singkat. Sekilas seperti cara yang aneh, namun begitu anda terbiasa menggunakannya maka anda akan ketagihan karena otak anda menyukai cara atau proses seperti ituBagaimana cara implementasinya? Disini adalah ringkasan dari buku Tony Buzan berjudul “The Power of Creative Intelligence”. Jadikan latihan anda sehari-hari nantinya. Cara itu dimulai sebagai berikut:
1.
Gunakan media kertas dengan berpusat pada bagian tengah. Lebih baik lagi jika anda membuat kertas folio misalnya dengan mendatar karena anda akan mudah menarik garis ke kiri atau kekanan, namun juga bisa ke atas dan kebawah. Ukuran kertas bisa lebih besar, namun bisa juga lebih kecil jika anda ingin membawa catatan ke berbagai tempat. Hanya saja kertas yang lebih besar akan memudahkan anda.
2. Pilih sebuah gambar yang menjadi titik sentral dari fokus pikiran anda. Gambar ini sebagai pusat perhatian anda, dan letakkan di bagian tengah kertas tadi. Anda tidak usah khawatir jika gambarnya tidak terlalu cantik. Bahkan anda bisa menggantikannya dengan guntingan gambar dari majalah atau koran, tetapi gambar anda sendiri sudah cukup. Dengan gambar maka otak akan berasosiasi dengan banyak hal. Kreativitas anda akan muncul karena sebuah gambar bisa beribu makna. Proses awal sudah mulai dipicu dengan peletakan gambar ini.
3.
Gunakan warna yang berbeda selama melakukan proses ini. Kenapa harus berbeda? Seperti yang sudah kita bahas sebelumnya, warna bisa memicu otak untuk berpikir, berasosiasi namun sekaligun berfokus pada bagian tertentu. Dengan adanya warna-warni, anda memicu otak secara visual untuk berpikir kreatif. Otak kita memiliki pusat sensor warna yang akan aktif jika melihat warna tertentu. Dengan banyaknya jenis warna maka aktivitasnya akan meningkat drastis.
4.
Tarik garis melengkung keluar dari gambar sentral tadi, anggap sebagai sebagai sebuah bentuk ide atau pemikiran yang dihasilkan imajinasi otak. Jumlahnya bisa banyak dan tidak harus dibatasi. Sebanyak yang anda bisa bayangkan. Katakan anda bisa dengan cepat membuat 6 ide utama. Maka buat 2 ke arah kiri, 2 kekanan, 1 keatas dan 1 ke bawah. Gambar sentral tadi kini seperti pusat dari beberapa ide utama. Sekilas anda mengasosiasikan bentuk diagram ini dengan akar pohon dari sebelah bawah. Ya, asosiasi itu benar. Seperti di alam, tidak ada garis lurus yang terasa monoton, semua melengkung dengan bentuk yang khas. Kita mencoba membuat otak nyaman dengan bentuk garis yang dibuat. Mulai mengerti hubungan gambar, pandangan mata anda dan asosiasi otak?
5.
Buat gambar atau ikon untuk masing-masing cabang. gambar dan ikon lebih mudah dicerna oleh otak. Ingat kiasan yang berkata, “Sebuah gambar mewakili seribu kata”. Dengan gambar anda memicu asosiasi pikiran dengan hal lain atau dengan ide yang sudah ada pada cabang lainnya.
6. Gunakan satu kata untuk tiap cabang ide. Hindari penggunaan huruf atau kata yang terlalu banyak. Cukup satu kata saja untuk tiap cabang ide. Jadi daripada membuat kata “menulis buku novel” cukup membuat ikon buku dan kata “menulis”. Otak anda akan berasosiasi dengan menulis buku, menulis laporan, menulis novel, menulis untuk majalah dan sebagainya. Secara otomatis pemikiran anda akan
berkembang melebihi yang anda bayangkan jadi kenapa harus membatasinya?
7.
Gunakan gambar dalam semua proses tersebut. Otak sangat mudah menangkap gambar dan mengasosiasikannya dengan ide atau pemikiran lain. Dan tujuan kita memang untuk itu bukan, merangsang otak agar kreativitas kita lebih mudah muncul dan mengalir. Proses latihan diatas mungkin terasa aneh bagi anda dan tidak nyaman dilakukan pada mulanya. Jangan malas untuk mencobanya. Perhatikan anak-anak yang senang mewarnai dan menggambar, otak anda menjadi seperti itu. Kembali ke masa anak-anak dan membiasakan diri lagi untuk berkreasi tanpa aturan yang kaku dengan warna yang kaku pula.
 
Model latihan Mind Map terbukti memicu ide dengan sangat mudah. Bayangkan, dengan meletakkan satu gambar di tengah, anda akan mudah mendapatkan 5 ide berdasarkan gambar itu. Lalu anda akan mudah pula menambahkan 5 ide ke setiap cabang ide tadi, jadi kini anda punya 25 ide baru. Dan coba
buat lagi 5 ide dari setiap anak cabang, maka kini anda bisa mendapatkan 125 ide. Fantastis bukan? Tidak hanya itu saja, kini anda bisa melihat hubungan antara satu ide dengan yang lain, apakah ada koneksi, keterkaitan, saling bertolak belakang. Hal ini bisa memicu ide lain lagi. Jadi konsep ini memudahkan anda untuk melihat bagaimana kita menggambarkan proses yang ada terjadi didalam otak. Tidak mahal biayanya, cukup beberapa kertas dan satu set pena berwarna bukan?

Bila anda melatih cara ini mulai sekarang, maka hanya dalam hitungan hari (tidak sampai seminggu) anda akan melihat perkembangan yang pesat. Mungkin satu atau dua kali latihan anda masih kesulitan mencari gambar atau ikon serta satu kata untuk mewakili cabang ide anda. Namun seperti yang sudah kita ketahui, otak kita bisa dilatih menjadikan sebuah proses menjadi kebiasaan. Bukankah kebiasaan kreatif lebih

0 komentar:

Posting Komentar