Semua Tentang Piano

Semua Penjelasan tentang Piano Ada Disini

Semua Tentang Gitar

Semua Penjelasan tentang Gitar Ada Disini

Semua Tentang Bass

Semua Penjelasan tentang Bass Ada Disini

Fakta Tentang Musik

Ternyata Banyak Fakta tentang Musik

Semua Tentang Desain Grafis

Disini Akan Dijelaskan Semua Mengenai Dunia Desain Grafis

Rabu, 23 Mei 2018

Merawat/menghilangkan karat pada koin (uang logam) kuno

1. Siapkan soda kue dan cuka

2. Larutkan Soda kue pada larutan cuka kemudian masukkan koin yang akan dibersihkan

3.  Diamkan selama 2 jam


3. Angkat dan keringkan setelah koin tersebut sudah lepas karatnya

 4. Untuk mendapatkan hasil yang lebih bersih gunakan lotion nyamuk dan lap perlahan-lahan





Kamis, 03 Mei 2018

Mengenal Keyboard Yamaha PSR-E453 (Keluaran Terbaru E-Series)

HARGA PASARAN : Rp. 4.900.000 - 5.200.000

Keyboard yamaha PSR-E453 adalah pilihan keyboard alternatif untuk harga yang terjangkau. PSR-E453 merupakan tipe tertinggi dan memiliki fitur terlengkap dari seri Yamaha PSR-E yang ideal sebagai instrumen untuk pemula dan juga alternatif untuk pemain berpengalaman yang membutuhkan fitur-fitur canggih untuk penampilan live dan komposisi musik.



Keyboard serba bisa ini memiliki banyak sekali fitur, kontrol, dan juga konektifitas. Misalnya saja dengan adanya port USB TO HOST, anda dapat menyambungkan keyboard ini ke komputer, laptop, ataupun gadget. Permainan Keyboard ini dapat direkam ke komputer / laptop yang terhubung dengan bantuan aplikasi tertentu.



AUX IN jack dapat menyambungkan audio player ke keyboard ini. Yamaha PSR-E453 akan otomatis menurunkan volume dari suara vokal dan juga melodi dari lagu yang dimainkan media player sehingga kita dapat memainkan bagian tersebut dengan keyboard ini.

Melalui terminal USB TO DEVICE kita dapat menyimpan sejumlah pengaturan serta lagu yang dimainkan ke Flashdisk, untuk kemudian dipindahkan ke PC atau laptop. Begitu juga sebaliknya.



PSR-E453
Bentuk Warna Black
Dimensi Lebar 946 mm (37-1/4")
Tinggi 140 mm (5-1/2")
Kedalaman 405 mm (15-15/16”)
Berat Berat 6.6 kg (14 lbs 9 oz.) not including batteries
Keyboard Jumlah Kunci 61
Respon Sentuhan Soft, Medium, Hard, Fixed
Pengaturan Lain Lengkungan Pitch Yes
Pengatur Knob Yes
Tampilan Tipe LCD (Liquid Crystal Display)
Bahasa English
Panel Bahasa English
Tingkatan Nada Teknologi Generate Nada AWM Stereo Sampling
Polyphony Jumlah Polyphony (Max.) 48
Pengaturan Lain Jumlah Suara 237 panel Voices + 24 Drum/SFX kits + 40 Arpeggio + 457 XGlite Voices
Fitur Suara 8 Sweet! Voices, 3 Cool! Voices, 3 Dynamic Voices
Penyesuaian GM Yes
XGlite Yes
Tipe Gema 9 types
Paduan Suara 5 types
DSP 10 types (assignable on control knobs)
EQ Utama 6 types
Harmony 26 types
Fungsi Ganda/Lapisan Yes
Pemisah Yes
Arpeggio 150 types
Melody Suppressor Yes
Crossfade Yes(for Internal/AUX IN)
Pengaturan Lain Jumlah Gaya Pengaturan 220
Penjarian Multi finger
Pengaturan Style ACMP ON/OFF, SYNC START, SYNC STOP, START/STOP, INTRO/ENDING/rit., MAIN/AUTO FILL, TRACK ON/OFF
Format Data Style File Format (SFF)
Fitur Lain Database Musik 378
Pengaturan Satu Sentuhan Yes
Expandability Expansion Style 10
Pengaturan Lain Jumlah Lagu Preset 30
Rekaman Jumlah Lagu 10
Jumlah Track 6 (5 Melody + 1 Style/Pattern)
Kapasitas Data Approx. 19,000 notes (when only “melody” tracks are recorded)
Recording Function Yes
Format Data Kompatibel Mainkan Ulang SMF
Rekaman Original File Format (SMF 0 conversion function)
Pendaftaran Jumlah Tombol 4 (x 8 banks)
Pelajaran/Panduan Yamaha Education Suite (Y.E.S.) Lesson 1 – 3 (Listening, Timing, Waiting), Repeat & Learn, Chord Dictionary
Pengaturan Keseluruhan Metronome Yes
Cakupan Tempo 11 – 280
Pengubah Nada -12 to 0, 0 to +12
Tuning 427.0 – 440.0 – 453.0 Hz (approx. 0.2Hz increments)
Scale Setting Yes
Lain-Lain Tombol Piano Yes (Portable Grand Button)
Penyimpanan Memori Dalam Approx. 1.29 MB
Drive Eksternal USB flash drive
Sambungan DC IN DC IN 12V
Headphone x 1 (Headphones/Output)
Pedal Sustain Yes
AUX IN Yes (Stereo-mini)
USB TO DEVICE Yes
USB TO HOST Yes (MIDI/Audio: 44.1 kHz, 16 bit, stereo)
Amplifier 6 W + 6 W (When using PA-150 AC adaptor)
Speaker 12 cm x 2
Sumber Daya AC Adaptor (PA-150 or an equivalent recommended by Yamaha) or batteries (Six“AA”size alkaline (LR6), manganese (R6) or Ni-MH rechargeable batteries)
Penggunaan Daya 8 W (When using PA-150 AC adaptor)
Auto Power Off Function Yes
Aksesori yang Termasuk Music Rest Yes
Buku Lagu Download from website

Selasa, 01 Mei 2018

Zen dan Kreativitas


“Zen bukanlah suatu jenis dari kenikmatan, tetapi konsentrasi pada kegiatan rutin yang biasa dari keseharian kita” - Shunryu Suzuki
 
Untuk mencapai tingkat ketenangan Zen, semua harus pada posisi yang berimbang. Harmoni atau keseimbangan adalah kuncinya. Masalahnya ada didepan anda, lengkap dengan keahlian dan talenta untuk memecahkannya. Anda tahu anda bisa melakukannya. Anda dipenuhi dengan rasa percaya diri. Kreativitas memenuhi ruang sekeliling anda. Semuanya hanya singkat. Sebuah atmosfir yang sempurna untuk memecahkan masalah. Dan semakin banyak orang yang terlibat dalam prosesnya, maka akan semakin banyak energi disana.

Ketika energi sudah beraada pada puncak kekuatan dan anda tahu bahwa keahlian anda sangat cocok dengan tugas itu, maka kondisi ini dikenal dengan nama “momen putih”. Sebuah momen yang dikenal ketika semua hal sesuai secara harmonis. Atlit sering menyebutnya dengan istilah “didalam zona”. Mereka tidak bisa melakukan kesalahan. Keahlian mereka begitu sesuai dan cocok dengan tantangan yang dihadapi, mereka seperti melebur didalamnya.

Di dalam dunia ilmiah disebut dengan “aliran”. Tidak perduli dengan jenis aktifitas yang anda upayakan, jika keahlian anda cocok dan sesuai dengan tantangan, maka anda akan dipenuhi dengan energi kreativitas. Seakan-akan langit disekitar anda penuh dengan awan kreativitas dan petir ide. Ide itu mengalir dan semua berjalan dalam harmoni yang sempurna. Semua yang anda lakukan tampak menyatu dan berjalan nyaris tanpa usaha yang berat. Anda seperti bisa melakukannya sambil tidur.

Anda bisa mengatakannya tidak cocok jika anda merasa khawatir bahwa keahlian dan talenta anda tidak sesuai dengan tugas yang ada. Anda akan merasa gugup dan takut akan kegagalan. Jika dalam keadaan tertentu, keahlian anda jauh lebih tinggi daripada tantangan maka anda akan merasa bosan dan jenuh. Di titik ini anda seperti melakukan sesuatu yang tidak maksimal dan tidak memanfaatkan sepenuhnya kemampuan anda. Anda butuh tantangan baru.

Ahli neurologi menemukan bahwa ketika anda sedang dalam “aliran”, sebenarnya anda menggunakan energi yang lebihsedikit dibanding dengan bergulat pada masalah yang sama. Hal ini terjadi karena keahlian yang dibutuhkan untuk tugas itu sudah ada pada anda dan anda sudah siap untuk tugas itu. Berbeda jika tidak sesuai, maka anda akan mengeluarkan energi ekstra untuk menyesuaikannya.

Pasti pernah anda alami, ketika anda sedang dalam tingkat mengikuti “aliran”, maka anda akan kehilangan kepekaan dengan berjalannya waktu atau kesadaran diri sendiri. Dalam filosofi Zen kondisi ini disebut dengan “tanpa sadar”. Anda begitu tenggelam dengan apa yang anda kerjakan dan terperosok jauh
kedalam aktivitas anda. Inilah yang terjadi ketika anda menggunakan energi kreatif yang besar yang bisa anda akses.

Anak-anak tampaknya lebih mudah masuk ke tingkat “aliran” dibanding orang dewasa. Mereka bisa melupakan diri mereka dan juga lupa akan waktu. Orang dewasa lebih sadar akan pergantian waktu dibanding anak-anak yang juga dikenal lebih nyaman dengan kondisi “tingkat tanpa waktu” ini.

Contoh sederhana namun banyak disekeliling kita adalah fenomena anak-anak yang main video game. Kita orang dewasa sering bingung bagaimana mereka bisa larut dalam permainan itu. Sampai-sampai makan dan belajar pun ditinggalkan. Namun, dengan pembahasan pada bab sebelumnya anda sudah bisa mengerti kenapa mereka bisa larut. Video game merupakan sarana yang interaktif dan muatannya mampu mengaktifkan semua indra rangsang dari pemainnya.

Bandingkan dengan belajar yang kurang memberikan interaksi dan bersifat monoton. Itulah alasannya mengapa saat ini guru berusaha menarik perhatian siswa dengan menggunakan alat peraga agar mampu menyedot perhatian dan membuat mereka fokus kepada pelajaran yang diajarkan.

Bayangkan sekiranya video game dijadikan alat pelajaran, betapa menyenangkannya bukan? Hei, apakah ini ide baru? Tidak, ide ini sudah diaplikasikan beberapa tahun lalu di Amerika Serikat.
Mereka membuat berbagai jenis game dengan tujuan pendidikan serius. Selain itu mereka juga menggunakan beberapa game komersil sebagai alat ajar dan peraga di kelas. Jadi sudah terbukti bahwa sistem pendidikan dengan multimedia mampu menyedot konsentrasi anak-anak dengan amat baik.

Ditemukan melalui riset bahwa video game dianggap sebagai “immersive tool” yang sesuai dengan pengembangan otak manusia pada usia dini. Dengan sifatnya yang interaktif, video game memaksimalkan penggunaan otak kiri dan kanan sekaligus pada saat bersamaan. Otak kiri mengatur strategi, sementara otak kanan merespon semua visual yang didapat dari layar. Intensitas informasi yang dihasilkan interaktifitas video game dalam kecepatan tinggi (terus menerus karena dimainkan) membuat seorang anak terpaku atau terfokus untuk terus terkoneksi dengan game tersebut. Itulah kenapa mereka jadi lupa diri dan waktu.

Apa yang bisa membuat frustrasi anak-anak adalah ketika mereka ditarik kembali ke alam yang menggunakan waktu dan ketika mereka dikeluarkan dari kreativitas tanpa ruang milik mereka. Terlalu banyak jadwal bisa membuat anak-anak kehilangan kreativitas. Hal yang sama juga terjadi pada orang dewasa sebenarnya, namun kita lebih sering menganggap bahwa jadwal adalah salah satu tanda “kesuksesan” orang dewasa. John Bradshaw berkata, “Anak-anak adalah Master Zen alamiah; dunia mereka baru setiap hari.”

Yang kita semua butuhkan adalah kondisi “tanpa waktu Zen” untuk membantu diri kita mendapatkan apa yang kita inginkan. Kita perlu membangun atmosfir yang demikian didalam rumah. Tidak ada yang lebih nyaman ketika kita masuk kedalam “zona itu”, “aliran”, atau “momen putih”. Coba cari dimana anda bisa mendapatkan kondisi tersebut didalam keseharian anda. Nikmati pekerjaan anda. Bersenang-senanglah dalam proses pemecahan masalah yang sedang anda lakukan dan letakkan masalah yang sebenarnya dibelakang anda.

Semoga anda sudah menemukan tempat yang nyaman itu. Karena itu adalah salah satu sarana anda untuk melakukan proses kreatif. Disayangkan sekali jika anda sampai membaca bab ini, tetapi belum menemukannya. Jangan ragu, segera cari. Tidak ada kata terlambat. Anda bisa mengulang semua latihan yang ada dibuku ini kembali.

Semoga anda juga sudah melakukan banyak latihan selama membaca buku ini. Dan latihan itu dimaksudkan untuk memberikan anda perspektif baru sekaligus membangun kebiasaan positif yang akan membantu anda dalam kehidupan sehari-hari. Latihan itu mungkin terkesan lucu dan aneh, tapi jika
anda melakukan perenungan maka anda akan menemukan banyak poin penting didalamnya. Semakin aneh latihannya maka akan semakin besar menarik anda dari kebiasaan yang selama ini anda bangun. Semakin besar kesadaran anda berusaha untuk menerimanya. Proses penerimaan itu tidak gampang, membutuhkan waktu. Itu bagus untuk membuat guncangan kesadaran yang diperlukan agar anda mau melihat dari sudut pandang baru.

Beberapa latihan juga terkesan sepele, malah seperti main-main. Padahal maksudnya sama sekali bukan untuk itu. Pikiran kita cenderung meremehkan hal-hal kecil namun krusial. Ingatkah anda akan pepatah: kita tersandung oleh kerikil dan bukan batu besar?

Begitu banyak latihan, lalu tujuannya untuk apa selain membangkitkan kebiasaan baru? Anda akan lebih mengenal diri anda dan potensi anda. Sesuatu yang anda pikir sudah anda ketahui bisa saja menyimpan potensi tersembunyi dan itu adalah kreativitas anda! Dengan melatih diri, kesadaran anda akan dibuka akan rutinitas sehari-hari yang anda lewati. Anda bisa melihat apa yang sering anda lakukan dengan sudut pandang yang berbeda. Tidak hanya dari satu sisi, tapi berbagai sisi. Anda bisa
memfokuskan diri kepada poin atau masalah tertentu yang anda hadap

 

Minggu, 29 April 2018

Kreativitas dan Perubahan


 “Perubahan di semua hal adalah baik.”- Aristoteles

Ketika kehidupan berkembang, anda akan menemukan beberapa perubahan yang tidak terelakkan terjadi. Hal ini termasuk dengan perubahan sosial disekitar anda dan melibatkan anda, seperti halnya perubahan pribadi didalam kehidupan anda sendiri. Perubahan ini bisa terjadi tanpa kita sadari, dan biasanya perubahan seperti inilah yang paling sulit diterima. Sering kita terlalu sibuk dan fokus ke beberapa masalah sampai melupakan masalah lain yang ternyata berpengaruh juga.
 

Kreativitas dan perubahan sangat berhubungan erat, dan faktanya, bergantung satu sama yang lain. Ketika perubahan terjadi pada hidup anda, hal itu membutuhkan kreativitas untuk bisa mencapainya. Kreativitas juga memberikan alasan mengapa anda bereaksi dengan lain ketika situasinya berubah. Baik perubahan yang baru dan kreativitas yang terjadi untuk hal itu memiliki resiko tersendiri dan membantu anda untuk bergerak ke arah baru. Anda mungkin mengalami kekhawatiran atau ketakutan, dan pada saat yang sama merasakan ketegangan dan sukacita juga.

Seringkali, perubahan terjadi terlalu cepat dan dalam waktu yang sangat singkat. Kehilangan sesuatu yang sudah mapan atau munculnya hal baru yang terlalu banyak bisa menimbulkan efek breakdown atau frustrasi pada diri seseorang. Ada batas tertentu bagi manusia untuk menerima perubahan yang terjadi di sekitarnya. Perubahan ini membutuhkan waktu untuk berproses.

Bagaimana anda menyikapi perubahan drastis seperti ini? Apakah anda akan limbung seperti kebanyakan orang, atau anda melakukan stabilisasi diri sendiri? Maksud stabilisasi diri sendiri adalah perenungan dan pengenalan diri sendiri untuk kondisi yang baru. Kita tidak selalu siap untuk perubahan drastis, tetapi kita punya kemampuan untuk beradaptasi dalam keadaan sulit. Sampai dimana anda bisa beradaptasi? Sampai dimana anda bisa bertahan? Tidak ada yang bisa memastikan selain diri anda sendiri. Kreativitas anda akan diuji sepenuhnya dalam kondisi sulit seperti ini.

Pada saat sulit seperti itulah kecepatan anda bertindak dengan cara memandang perubahan secara drastis
dari sudut yang berbeda bisa memberikan anda pengertian baru dan harapan juga. Tidak ada jaminan anda menyukai kondisi yang baru, namun dengan kreativitas, anda lebih berpeluang untuk bertahan.

Bagaimana anda menggunakan kreativitas untuk menerima perubahan? Khususnya perubahan drastis yang terjadi? Ada beberapa hal yang bisa anda gunakan sebagai panduan dan pemikiran dasar untuk direnungkan dan dicari pemecahan kreatifnya:

Apa yang terjadi dengan diriku? Pertanyaan ini tidak selalu bernada negatif. Anda perlu melihat diri anda dari sudut pandang yang berbeda. Bukan sebagai korban, tetapi pelaku kejadian yang berganti haluan. Apa yang benar-benar terjadi? Apakah ada peluang tersembunyi? Jangan hanya fokus kepada diri sendiri dari sudut internal diri anda dan meratapi masalah yang terjadi. Tapi lihat berapa besar dampaknya dan bagaimana anda bereaksi. Kenali diri anda dalam kondisi baru tersebut.

Bagaimana seharusnya aku bersikap? Pertanyaan ini anda gunakan dengan teknik terbalik. Pilih ide atau alternatif solusi yang berbeda dengan yang umum digunakan atau disarankan orang lain. Perbanyak alternatif solusi dengan membuat jawaban-jawaban yang berbeda. Sering pendekatan ini membuat anda melihat celah untuk bertindak dengan cara baru. Jika anda menolak atau menerima perubahan? Apa dampaknya untuk anda?

Apa yang bisa kupelajari dari masalah ini? Kita jangan terjebak kedalam perangkap masalah. Banyak kejadian didalam hidup memiliki tujuan dan maksud tertentu yang sering kali kita melihatnya ketika sudah melewati masa itu. Jadi dengan merentangkan pikiran anda ke masa depan dimana anda mengkhayalkan masa itu terlewati, anda bisa mendapatkan inspirasi tentang apa sebenarnya yang sedang anda alami dan pelajaran apa yang anda dapatkan nanti. Metode ini membuat anda lebih tenang dan siap dengan perubahan drastis sekalipun.

Semakin banyak pertanyaan yang bisa anda berikan kepada diri sendiri dalam kerangka memicu solusi dan ide baru untuk perubahan yang sedang terjadi, akan membuat otak bekerja dan mencari alternatif kreatif. Hal ini akan membuat fokus anda dari menghadapi masalah dengan sikap pasif menjadi sikap yang aktif. Jawaban tidak selalu muncul bersamaan dengan masalah. Seperti yang sudah kita ketahui bersama, jawaban muncul ketika anda melakukan proses berpikir kreatif. Jadi kepanikan, kebingungan atau mengeluh harus anda hindari. Sikap negatif akan memblok mental anda dan juga memblok otak anda untuk berpikir kreatif.

Walaupun kita bisa menjadi sangat termotivasi untuk perubahan tertentu dan kita terbuka untuk menerimanya, namun kita juga bisa sangat sangat menolak pada perubahan lain. Manusia memang sangat bertolak belakang secara alamiah. Inilah yang disebut dengan sifat paradoks manusia. 
 
Kasus Perubahan SosialBeberapa informasi dibawah ini adalah contoh bagaimana perubahan sosial terjadi di era 50-an sampai era 80-an:
Persentase wanita yang menikah yang menjadi wanita karir dengan anak dibawah umur enam tahun meningkat dari 12% menjadi 45%. Di tahun 1950, hanya satu diantara sepuluh anak yang hidup dengan orang tua tunggal.
Pada tahun 1980, satu anak diantara empat.
Antara tahun 1950 sampai  1980, tingkat perceraianmeningkat dua kali lipat.
Proporsi pria yang bekerja diatas umur enam puluh lima tahun jatuh sampai setengahnya.

Anda dengan mudah melihat perubahan yang dengan skala ini tentu membutuhkan tingkat kreativitas tersendiri untuk solusi masalah-masalah tersebut, baik kepada keluarga maupun lingkungan sekitar mereka. Namun perubahan terjadi, dan itu hanyalah bagian dari kehidupan. Hidup adalah perubahan dari satu ke yang lain, tapi itulah yang membantu kita untuk dewasa dan berkembang sebagai manusia. Hanya akan mempersulit diri anda sendiri jika anda melawan perubahan.

Ada juga perubahan pribadi yang menuntut kreativitas yang hebat untuk bisa melaluinya. Perkawinan adalah tantangan yang membutuhkan banyak kreativitas. Perubahan dan penyesuaian banyak dibutuhkan disini, mulai dari masalah dimana akan hidup, masalah uang, masalah keluarga pria atau wanitanya, dan jadwal.

Merawat anak juga adalah tantangan lain yang besar dan harus dihadapi setiap hari oleh banyak orang. Kreativitas dibagian ini juga sangat besar. Memperhatikan manusia lain membutuhkan inspirasi yang nyata. Dan disini juga ada penyesuaian yang dibutuhkan, seperti menyediakan waktu bagi keluarga, disamping masalah finansial, jadwal atau yang lain. Wanita sangat dibutuhkan untuk kreatif dalam masalah seperti ini, karena umumnya wanitalah
yang dituntut dan sudah biasa dihadapkan pada situasi seperti yang disebutkan. Orang tua tunggalpun membutuhkan tingkat kreativitas tertentu untuk bisa menangani masalah-masalah yang terjadi.

Kehilangan pasangan atau orang yang dicintai juga merupakan perubahan yang besar yang sering kali sulit untuk dihadapi. Kreativitas yang dibutuhkan sangat luar biasa besar. Pada saat ini, selain melakukan perubahan, juga perlu mengevaluasi ulang seluruh hidup anda, dan dalam efeknya, menemukan ulang diri anda serta prioritasnya. Kreativitas adalah kunci utama untuk melewati masalah ini terutama ketika trauma. Menemukan jati diri setiap hari adalah hal yang penting dilakukan.

Kehilangan pekerjaan atau rumah cukup untuk mengirimkan seseorang ke lingkaran depresi atau putus harapan. Kreativitas yang nyata sangat dibutuhkan untuk mengubah situasi agar menguntungkan anda. Anda bisa berpindah ke tempat lain. Jika anda kehilangan pekerjaan, anda bisa mencari yang baru atau memulai bisnis anda sendiri.

Bagaimana dengan di Indonesia? Apakah ada contoh kasus perubahan yang tidak disertai dengan kreativitas dan menghasilkan dampak buruk? Bisa jadi anda tidak setuju, namun contoh kasus Reformasi adalah contoh yang cocok untuk perubahan sosial tanpa persiapan. Ketika reformasi terjadi di tahun 1998, bangsa Indonesia tidak siap dengan arus perubahan drastis sebenarnya. Yang terjadi adalah keinginan untuk berubah tanpa fundasi politik dan sosial yang cukup. Memang kita tidak bisa meminta agar reformasi dibatalkan. Kejadian itu memang terjadi dengan sendirinya sesuai dengan kondisi negara dan masyarakat Indonesia saat itu.

Yang terjadi saat itu adalah euforia. Dimana kesadaran kolektif massal dipenuhi dengan rasa mabuk kemenangan dan tidak dibarengi dengan solusi atau ide penyelesaian jangka panjang. Dan kita melihat betapa negara menjadi blunder untuk beberapa masa setelah reformasi. Kita melihat kekacauan yang timbul tidak hanya di pemerintahan, namun di berbagai bidang yang akhirnya kita rasakan dampaknya saat ini. 

 
Kreativitas yang muncul malah yang tidak diharapkan yaitu korupsi. Merebaknya korupsi yang semakin menjadi-jadi membuat negara kita mengalami masalah yang berkepanjangan sampai saat ini. Mengherankan bukan kalau kita melihat dari sudut pandang yang berbeda, betapa koruptor adalah pribadi yang sangat kreatif dengan segala macam akal liciknya menghabisi kekayaan negara kita.

Mari kita bahas sedikit isi kepala seorang koruptor. Anda kini mudah melihat isi kepalanya karena anda sudah bisa masuk kedalam mental seorang koruptor. Berkat latihan-latihan berpikir kreatif, anda akan bisa melihat betapa kreatifnya mereka memperdaya sistem negara. Betapa mereka bisa melakukan manuver dan “membalikkan” semua hukum di Indonesia. Apakah mereka pintar atau hanya beruntung? Anda akan mengatakan : mereka sangat kreatif!

 
Lepas dari berbagai pandangan para pakar bahwa sistem di negara kita bobrok dan menguntungkan koruptor. Anda harus akui bagaimana lihainya mereka menelikung undang-undang, hukum dan peraturan legal. Bagaimana mereka bisa selamat dari jeratan polisi. 

Pertanyaan yang menggelitik: Lalu bagaimana para penegak hukum? Apakah mereka tidak kreatif? Apakah mereka diblok oleh sistem yang mereka buat sendiri? Tidak adakah alternatif untuk memberantas semua ini? Bisakah anda menggunakan sudut pandang tersendiri untuk membahas mengenai masalah ini? Coba temukan cara pandang anda yang berbeda dengan orang lain.

Mengapa masalah nasional ini diberikan sebagai contoh dan alat latihan bagi anda? Kita bisa lebih menangkap perubahan yang terjadi di tengah masyarakat ketika kita mengembangkan kesadaran kita melebihi batas teritorial biasa kita. Inilah model para pemimpin memikirkan permasalahan nasional. Selain mereka mendapatkan informasi dari berbagai sumber, mereka juga melatih kepekaan untuk melihat masalah dari sudut pandang yang cakupannya luas. Anda bisa meniru metode ini untuk menangkap arus perubahan di sekitar anda. Tidak terbatas hanya sekitar rumah atau area kantor anda. Lebih besar daripada itu.

Jangan kira masalah nasional tidak membuat dampak ke diri anda sebagai anggota masyarakat terkecil atau individu. Dengan mengamati dan memikirkan situasi nasional dari kacamata kreatif anda, berbagai peluang atau hambatan yang ada didepan mata bisa anda antisipasi. Tentu anda sudah mengerti apa kira-kira contohnya bukan? Kenaikan bahan pangan, BBM serta kebutuhan hidup lainnya. Bagi orang kebanyakan masalah ini sangat membebani, bisakah anda mencari solusi kreatif untuk meminimalkan dampaknya kepada keluarga anda? Sikap aktif mencari solusi lebih baik daripada hanya pasrah dan menggerutu bukan?

Jumat, 27 April 2018

Kreativitas – Sepupu Dekat Jenius


”Jenius dikenal ketika pertanyaan tersembunyikan.” Mason Cooley

Apa perbedaan antara pikiran seorang jenius dengan pikiran seorang manusia biasa? Michael Michalko, didalam bukunya Cracking Creativity, mengatakan bahwa orang-orang jenius tahu “bagaimana” berpikir dibanding “apa” yang harus dipikirkan. Hal ini memungkinkan mereka untuk berpikir suatu konsep dengan cara baru dan berkata pada diri mereka bahwa semuanya memungkinkan.

Padahal secara sederhananya, itu sama saja berarti bahwa mereka melihat masalah dengan cara berbeda. Mereka mengkombinasikan ide, gambar dan pemikiran dengan cara yang berbeda dan mereka mengenal pola diantara ruang dan lingkungan semuanya. Mereka tahu menghubungkan antara satu objek dengan yang lain, walaupun aneh dan tampaknya tidak ada hubungan sama sekali. Sebagai contoh hal ini adalah ketika Leonardo Da Vinci membuktikan bahwa suara merambat melalui riak gelombang dengan persamaan percobaan suara lonceng dan batu rata yang menghantam air akan menyebabkan riak gelombang.

Tanda jenius lainnya adalah kemampuan untuk berpikir terbalik. Sebuah contoh untuk hal ini adalah ahli fisika Niel Bohr. Pada tahun 1928, dia mengumumkan bahwa memungkinkan untuk membayangkan cahaya sebagai gelombang sekaligus partikel, walaupun tidak secara simultan. Kemampuan berpikir metafora juga dianggap sebagai tanda kejeniusan. Aristotoles berpendapat, jika seseorang memiliki kemampuan untuk membandingkan dua hal atau dua area yang berbeda keberadaan dan bisa menunjukkan hubungan mereka satu sama lain, maka orang itu pasti memiliki kemampuan khusus.
 
Seseorang yang memiliki kemampuan khusus juga memfokuskan diri untuk menganalisa bagaimana proses kreativitas yang tak terduga bisa muncul. Tidak menjadi masalah jika hal itu gagal, namun sebenarnya yang dicari adalah bagaimana bisa terjadi?

Orang jenius cenderung sangat produktif. Sebagai contoh untuk ini adalah Thomas Alva Edison yang memegang lebih dari 1000 paten. Dalam bukunya Cracking Creativity, Michael Michalko juga menandaskan bahwa seorang jenius juga mengeluarkan ide dalam jumlah yang besar karena mereka berpikir dengan lancar. Sepertinya pikiran mereka sangat sibuk, dan mereka berpikir sepanjang waktu. Dan hal ini juga dimungkinkan untuk kita orang biasa. Masalahnya hanya persoalan melatih otak kita untuk berpikir lebih lancar.

Menurut Buckminster Fuller, “Semua orang lahir jenius. Masyarakatlah yang membuat mereka menjadi tidak jenius”. Sebagian orang percaya bahwa jenius muncul tiba-tiba entah dari mana. Dan pengkondisian dari metode pendidikan sekarang membuat seseorang menjadi tidak jenius. Pengetahuan yang banyak tidak menjamin bahwa seseorang menjadi jenius, itu hanya menandakan bahwa dia memiliki memori yang baik. Dan berita baiknya adalah, anda tidak perlu menjadi jenius untuk menjadi seorang yang kreatif. Yang lebih baik lagi beritanya adalah, kita bisa lebih dari seorang yang kreatif. Kita bisa menjadi seorang yang jenius yang tidak pernah kita impikan sebelumnya. Charles Baudelaire menjelaskan jenius sebagai “tidak lebih dari masa kanak-kanak yang terperangkap dengan keinginan.”

Jadi bagaimana anda bisa mencapai tingkatan ini? Anda harus melatih ulang otak anda agar berpikir seperti seorang jenius. Anda bisa mencapainya dengan cara mengikuti kriteria diatas. Anda harus berpikir dengan cara yang berbeda dengan
dunia sekeliling anda. Pikirkan dengan pikiran terbalik, dengan kombinasi kreatif, dan bagaimana menjadi lebih produktif dengan pikiran anda. Dan ketika sebuah ide muncul serta berhasil baik atau sebaliknya tidak berjalan dengan baik, jangan segera mengharapkan semuanya seperti yang anda bayangkan. Jangan tanya kenapa gagal, tanyakan apa yang sudah dicapai? Apa yang sudah dibuktikan dengan kegagalan itu?

Ingin mengembangkan pikiran sebagai penemu? Mulailah untuk melihat desain disekeliling anda dan tanyakan kepada diri anda bagaimana anda bisa membuatnya berbeda. Max Planck, yang dikenal sebagai bapak teori kuantum, percaya bahwa sangatlah penting bagi ilmuwan untuk memiliki “imajinasi dan intuisi yang jelas untuk ide baru yang tidak dihasilkan oleh deduksi, melainkan oleh imajinasi artistik”. Bahkan Albert Einstein mengatakan bahwa teorinya adalah “hasil dari penemuan imajinasi yang bebas”. Ezra Pound mengatakan, “Jenius… adalah kapasitas melihat sepuluh hal sementara manusia biasa hanya melihat satu dan manusia bertalenta hanya melihat dua atau tiga, juga kemampuan untuk melekatkan berbagai persepsi dari materi kedalam seni yang dihasilkannya”.


 

Rabu, 25 April 2018

Manfaat Meditasi untuk Meningkatkan Kreativitas


Cara seperti ini bagus untuk menenangkan pikiran anda sebelum anda memulai proses berpikir kreatif nantinya. Jeda istirahat itu akan membantu ketika malam hari anda bisa melakukan sedikit ritual untuk lebih menenangkan pikiran sembari mencari solusi yang lebih tepat untuk masalah yang lebih besar.

Sebelum tidur anda bisa melakukan meditasi atau duduk tenang memikirkan masalah yang anda hadapi. Fokus ketika meditasi akan membantu anda melihat masalah anda itu sendiri dengan lebih jernih. Jangan lupa catat apa saja ide yang muncul ketika anda meditasi. Anda akan terkejut ketika melihat beberapa ide yang acak bisa jadi membentuk ide baru yang bisa anda gunakan sebagai jawaban masalah. Selain itu, meditasi sesering mungkin sebelum tidur bisa membawa efek ketenangan dan peningkatan kesehatan pada anda karena stress yang anda alami seharian bisa terbuang dan tidak menumpuk atau dibawa tidur.

Jadi anda sudah bisa melihat bahwa walaupun sibuk, anda tetap bisa menemukan kreativitas dalam hidup. Memang ada beberapa halangan yang anda akan temukan, terkadang anda menemukan tujuan yang saling bertentangan, atau tidak mendapatkan kepastian akan sebuah tujuan yang diinginkan.
Anda bisa saja mengalami masa-masa yang sangat kompetitif didalam kerja saat ini, atau anda bingung mengenai beberapa kesempatan yang terbuka untuk karir anda. Apa yang anda lakukan bila mengalami masalah seperti itu?

Disini ada peluang bagi anda agar tantangan tadi menjadi tantangan kreativitas. Seperti semua masalah, anda harus mendefenisikan masalah itu sejelas mungkin. Anda tidak akan bisa maju tanpa tahu secara persis apa yang anda inginkan. Begitu anda sudah bisa menetapkan tujuan, sudah waktunya untuk membuat tahapan agar tujuan itu tercapai. Apa yang anda butuhkan agar berpindah dari titik A ke titik B? Anda butuh perencanaan. Disinilah kreativitas bisa membantu anda. Buat rencana tentang apa yang anda inginkan, bagaimana melakukannya tahap demi tahap, lengkap dengan jadwal waktu bila diperlukan. Lalu ikuti rencana anda tersebut.

Zig Ziglar mengatakan, “Anda tidak bisa mengenai sasaran yang tidak bisa anda lihat dengan jelas, dan anda tidak bisa melihat target bila anda tidak memilikinya”. Adalah penting untuk memiliki rencana didalam pikiran, memiliki target untuk dicapai, serta peta untuk mendapatkannya. Jika kita tidak memiliki target yang jelas dan terdefenisikan dengan baik, kita akan menjadi pengikut setia rutinitas kehidupan yang aneh.

Tanpa mendefiniskan target atau sasaran dengan jelas di pikiran untuk kehidupan dan kreativitas anda, kemungkinan anda
akan mengikuti rencana orang lain yang biasanya sering tidak sesuai dan cocok untuk diri anda. Jalankan kreativitas anda dan temukan apa yang baik dan sesuai untuk kehidupan anda secara pribadi.

Musuh lain dari kreativitas adalah kegugupan atau ketidaktenangan. Sulit untuk fokus akan ide yang hebat jika anda merasa gugup dan tidak tenang. Walaupun pada kenyataannya gugup itu tidak cocok dengan tempat berpikir kreatif anda, terkadang anda bisa menggunakannya sebagai keperluan tertentu di saat yang tepat. Oscar Wilde mengatakan, “Ketidak tenangan itu tidak tertahankan. Saya berharap akan berakhir selamanya.” Anda bisa menggunakan ketidaktenangan yang anda alami untuk mendorong maju dan melangkah terus. 

Halangan lain yang mungkin anda akan alami adalah kurangnya keyakinan diri dan ketakutan akan kritik. Anda harus mengingat bahwa diri anda adalah seorang dengan kreatif yang tinggi. Ambil langkah untuk mempelajari apa yang anda perlukan untuk mengembangkan kreativitas dan keyakinan diri anda pada saat bersamaan. Untuk kritik, anda harus belajar untuk membiarkannya melintasi diri anda tanpa terpengaruh negatif. Akan selalu ada kritik selama anda hidup, anda harus belajar akan seni untuk mengabaikannya.

Anda bisa juga memiliki sifat mengkritik diri sendiri. Kemampuan inilah yang paling buruk efeknya dari semua tantangan yang disebutkan sebelumnya, karena anda bisa selalu
mendengarnya sepanjang waktu. Ini adalah suara di kepala anda yang mengatakan, “Apa yang membuatmu berpikir bahwa dirimu memiliki jawaban yang kreatif untuk masalah ini?” atau, “Apa yang sebenarnya kau pikirkan?”. Memang dibutuhkan latihan tertentu untuk belajar mematikan kritik internal ini ketika anda sedang berpikir kreatif akan sesuatu masalah, tetapi latihan itu memang penting dan harus dilakukan.
 

Senin, 23 April 2018

Mengisi Ember dengan Batu, Kerikil dan Pasir


Ingatkah anda akan percobaan mengisi ember dengan batu, kerikil dan pasir? Metafora ini cocok menggambarkan kemampuan dan kondisi kita semua sebenarnya. Jika anda merasa anda tidak punya waktu, maka metode ini akan bisa memberikan anda inspirasi.

Bayangkan sebuah ember plastik, dan anda diminta untuk mengisinya dengan batu, kerikir dan pasir. Sebagian orang ada yang mengisi dengan hanya satu bahan saja. Dan itu dirasa sudah yang terbaik. Namun benarkah demikian. Tantangan ditambahkan dengan memberitahukan bahwa anda harus memasukkan ketiga bahan itu sekaligus. Dan disini jumlah orang yang bisa memasukkannya semakin sedikit. Kebanyakan orang akan
mengatakan bahwa ember itu sudah penuh dan tidak bisa diisi lagi. Jika sudah diisi batu maka tidak akan bisa diisi kerikil atau pasir.

Benarkah demikian? Apakah memang tidak bisa diisi lagi? Ataukah ini hanyalah masalah persepsi saja? Nah, jawabannya mudah kalau anda menggunakan pendekatan yang berbeda. Isi dahulu ember itu dengan batu, lalu tuangkan kerikil. Goncang ember itu beberapa kali sehingga kerikil masuk ke rongga diantara batu tadi. Setelah tidak bergerak lagi, kini giliran pasir anda masukkan. Lalu goncang-goncangkan ember itu sampai pasir menutupi semua rongga kecil diantara batu dan kerikil. Kini semua ruang didalam ember penuh dengan batu, kerikil dan pasir. Anda sudah menjawab tantangan tadi sepenuhnya.

Lalu apa hubungannya dengan masalah waktu yang kita bahas sebelumnya? Ember itu adalah metafora dari satu hari yang terdiri dari 24 jam. Dan batu adalah metafora dari tugas penting bagi anda. Tugas yang harus anda kerjakan seperti mencari nafkah dan tidur. Ya, tidur adalah tugas penting. Kalau anda menganggap tidur itu sepele, maka anda mengabaikan kesehatan anda dalam jangka panjang. Lalu batu kerikil adalah tugas yang kurang penting namun tetap harus dikerjakan. Dan pasir adalah semua hal yang tidak penting namun tetap bisa dikerjakan bila anda menginginkannya.

Dari metafora itu, anda harus bisa memilah mana yang anda harus kerjakan setiap hari, mana yang bisa anda sisipkan di antara waktu anda dan mana yang bisa anda ganti ke waktu yang lain. Lalu dimanakah waktu untuk melatih kreativitas anda? Letakkan saja di antara tugas yang tidak terlalu penting namun anda kerjakan setiap hari. Pada kasus umum bisa saja di pagi hari,
sore setelah pulang kerja atau ketika mau tidur. Yang penting usahakan ruang yang nyaman dan tersendiri bagi diri anda agar proses kreativitas bisa bebas anda lakukan.

Tidak ada lagi alasan bagi anda kekurangan waktu karena jika anda tidak bisa mengatur waktu anda maka anda akan diperbudak waktu. Yaitu anda akan melakukan hal-hal yang kurang penting bahkan tidak ada gunanya sama sekali dan tugas penting anda malah sering terbengkalai.

Mengatur jadwal merupakan kreativitas tersendiri. Menciptakan rutinitas kerja yang produktif bukan masalah sepele. Banyak gangguan dan hal tidak terduga bisa muncul. Menjaga keseimbangan itu yang menjadi tantangan untuk kreativitas anda. Apakah anda bisa menggeser kegiatan yang tidak penting dengan kerja yang kurang penting namun harus dikerjakan? Atau bagaimana memanfaatkan waktu yang kurang penting agar bisa mendukung tugas penting.

Contoh kasus, anggap saja anda biasa melamun tiap pagi selama 20 menit untuk berpikir kreatif dan mencoret kertas dengan membuat berbagai latihan kreatif untuk mengasah kemampuan anda membuat ide-ide atau menenangkan pikiran karena masalah kantor yang masih terus muncul. Hanya saja sejak minggu depan anda harus berangkat lebih cepat disebabkan proyek baru yang menuntut kehadiran anda di lokasi proyek tiap pagi. Kini waktu anda untuk rileks dan berpikir kreatif menjadi
terganggu. Sementara sore hari anda biasa menyediakan waktu untuk keluarga anda sepulang kerja. Apa solusinya?

Jika anda sudah berkeluarga dan anda baru saja pulang dari kerja, sementara anak-anak membutuhkan sedikit perhatian anda, maka saat itu adalah waktu yang tepat untuk melatih kreativitas. Ingat waktu bermain? Inilah saatnya, anda bisa bermain dengan anak anda. Mewarnai, bermain dengan tanah liat, membaca bersama-sama adalah salah satu contoh latihan yang bisa anda manfaatkan untuk kreativitas anda sendiri. Waktu kebersamaan ini juga cocok anda gunakan untuk relaks. Anak anda akan sangat terbantu karena kebersamaan akan membangun rasa percaya diri dan harga diri mereka. Dorong mereka untuk berkreasi juga, sementara anda melatih kreativitas anda dengan cara menikmati permainan itu sendiri tanpa maksud apapun. Jika anda bermain bersama orang dewasa, anda bisa menggantikan permainan dengan kartu, permainan papan seperti halma misalnya. Atau membicarakan hobby mereka sehingga anda bisa berkomunikasi dan terhubung dengan mereka. Sementara anda terpicu sendiri ketika menikmati waktu santai saat itu.

Terpikirkah anda dengan cara itu? Waktu anda yang terpotong di pagi hari bisa anda geser ke sore hari. Jadi tidak ada alasan bagi anda untuk tidak mencari ide bagaimana agar proses berpikir dan latihan kreativitas tidak terganggu. Ini adalah satu bentuk solusi tersendiri. Anda bisa mengalami kendala yang lain. Gunakan saja kreativitas anda untuk memecahkannya.

Sabtu, 21 April 2018

Musuh Kreativitas


“Kita bisa jadi mengalami beberapa kekalahan, tapi kita harus tidak bisa dikalahkan.” - Maya Angelou
 
Seperti yang dijanjikan pada bab sebelumnya, sekarang waktunya untuk membahas musuh yang menakutkan dari kreativitas anda. Segala sesuatu yang bisa menghentikan aliran kreativitas dikenal sebagai blok. Banyak alasan yang berbeda yang memunculkan blok tersebut dan sering kali membutuhkan usaha dari anda untuk memulihkan aliran kreatif yang terhenti.

Ada beberapa pencuri waktu kreativitas anda. Ini adalah blok yang menganggu kemunculan ide dan pemikiran kreatif anda. Jangan takut kalau kedengarannya agak menakutkan, karena anda bisa mempelajari proses untuk menghilangkannya. Salah satu cara menghilangkan ketakutan adalah menghadapinya.

Bisa jadi kehidupan sehari-hari adalah pencuri dari waktu kreatif anda. Pikiran kita yang terfokus kepada hal lain untuk
waktu yang konstan dan dalam jangka waktu yang lama akan mengambil energi anda dalam jumlah besar. Anda khawatir dan memikirkan perawatan anak, atau orang tua anda. Bila pekerjaan atau rutinitas keseharian anda membosankan dan memakan waktu, bisa jadi anda tidak tertarik untuk berpikir yang lain. Kesehatan juga menjadi salah satu isu yang sering dikhawatirkan orang. Sebagai manusia kita memang terbawa arus emosi karena kita menyayangi dan mengurus orang lain yang kita kasihi. Hal itu sangat manusiawi.

Akan tetapi, hal ini malah menjadi tantangan pertama bagi anda untuk mencari solusi kreatif. Anda harus mencari tempat dan waktu tersendiri untuk memulai proses berpikir kreatif secara teratur. Mengalahkan rutinitas sehari-hari adalah satu tantangan kreatif bagi anda. Jangan terlalu memusingkan tantangan ini, anda hanya perlu meluangkan waktu beberapa menit setiap hari untuk diri anda sendiri. Gunakan jurnal catatan atau alat perekam untuk mencatat masalah yang anda hadapi dan melatih mencari beberapa solusi kreatif yang bisa anda gunakan untuk membantu anda.

Dengan memberikan waktu tersendiri bagi anda dan menggali potensi kreatif diri anda maka akan muncul keuntungan jangka panjang. Wajar saja, dengan meningkatnya kreativitas anda maka kemampuan anda mencari solusi untuk berbagai masalah sehari-hari juga meningkat. Bila masalah tadi selesai, rasa percaya diri anda naik dan tingkat stress akan menurun drastis. Kini anda bisa lebih fokus dan menikmati waktu berharga dengan orang-orang yang anda kasihi bukan Sebuah pendekatan logis dan menarik!

Yang menjadi bagian tersulit adalah fokus pada satu masa untuk satu masalah, memberikan kesempatan untuk alam sadar dan bawah sadar anda ambil bagian. Jika hidup anda penuh dengan tekanan, itu malah berarti anda butuh waktu kreatif lebih dari yang lain. Anda harus memberikan kepada diri anda sendiri atau anda tidak akan bisa memberikan apapun untuk orang lain didalam hidup ini. Dr. Phil McGraw, seorang pakar kejiwaan mengatakan, “Anda tidak bisa memberi dari sebuah gelas yang kosong”.

Mungkin anda akan berkata, “Kapan saya bisa memiliki waktu untuk diri saya sendiri, untuk berpikir bagi masalah diri saya, jika begitu banyak masalah yang harus diselesaikan, bahkan waktu untuk itupun tidak cukup. Kapan ada waktu untuk saya?”.
 

Kamis, 19 April 2018

Guru Kegagalan


Bisakah kita belajar dari kegagalan? Ditengah dunia yang mengagungkan kesuksesan, kita seakan-akan membuat kegagalan adalah sesuatu yang buruk dan benar-benar harus dihindari. Kegagalan dibuat menjadi momok yang menakutkan bagi semua orang yang bermimpi untuk sukses. Tapi benarkah kita lebih banyak belajar dari kegagalan daripada kesuksesan?

Menurut anda? Apakah anda langsung bisa belajar naik sepeda begitu mencobanya? Apakah anda langsung mahir menendang bola begitu diberikan kepada anda ketika kecil? Kita
banyak melupakan kondisi itu ketika mulai beranjak dewasa. Kita semakin dikejar waktu dan seakan-akan semua hal yang kita dapat harus bisa kita pelajari, kuasai dalam waktu singkat. Memang kita dituntut untuk bisa melakukan banyak hal dalam waktu sesingkat mungkin. Tetapi mengapa kita memaksakan diri harus bisa mahir dalam beberapa kali percobaan?

Adalah suatu keanehan bila kita membuat nilai kesuksesan begitu tinggi sementara kita hanya menerima kegagalan begitu rendah. Padahal di alam ini keadaan terbalik. Kesempurnaan diperoleh setelah kita melakukan kegagalan dalam jumlah yang besar. Jadi sebenarnya kita mengingkari alam. Tidak heran mengapa tekanan atau stress banyak terjadi di sekitar kita bila kondisi seperti demikian menjadi acuan.

Sampai sejauh mana kita bisa menerima kegagalan? Kapan kita harus menyerah? Sebenarnya hal ini tergantung kepada mental anda. Jika sudah terbiasa dengan cara instan maka anda akan cenderung cepat menyerah dan tidak mau mencoba lagi. Ada anggapan disekitar kita yang mengatakan bila anda
mencoba lagi maka anda akan membuang waktu berharga. Sebuah konsep yang aneh kalau kita hubungkan dengan solusi terbaik.

Disisi lain, otak kita adalah sebuah mesin berpikir yang sangat canggih. Dengan kemampuannya kita bisa melakukan
perbaikan terus menerus dan mencari solusi yang terbaik sekalipun keadaan terus berubah. Otak kita sebenarnya tidak mengenal arti kegagalan. Mental kita yang berhubungan dengan itu. Dan mental terbentuk sejak kecil. Emosi kita sudah terbentuk ketika kita dimarahi guru karena kesalahan yang kita perbuat. Pembentukan ini berpengaruh pada mental. Kita trauma dengan kesalahan dan kita menjauh darinya. Akibatnya kita tidak berani mengeksplorasi kemungkinan-kemungkinan lain dari satu masalah.

Jadi yang terjadi sebenarnya adalah, otak kita tetap tapi mental kita memblok semua proses berpikir. Sehingga otak kita menjadi terbiasa untuk berdiam diri. Ingatkah anda pada latihan latihan sebelumnya anda membuat banyak daftar dari berbagai kemungkinan. Ada yang aneh, lucu, tidak masuk akal, asal-asalan. Coba buka catatan anda, pasti anda menemukan hal seperti itu. Apakah itu adalah kesalahan? Apakah itu anda anggap kegagalan? Kalau anda berpandangan sempit maka bisa jadi anda berpikir demikian. Tapi semua itu adalah bagian proses yang terbangun dengan sendirinya. Seorang jenius sekalipun tidak langsung menemukan karya terbaiknya. Mereka melakukan banyak percobaan untuk mendapatkan karya yang bagus. Dan diantara karya yang bagus tadi akan ada karya terbaik yang akhirnya terkenal ke seluruh dunia.

Tahukah anda contoh ekstrim mengenai kegagalan? Thomas Alva Edison adalah orangnya. Sebelum dia menemukan bahan yang tepat untuk bola lampu listrik, dia mengalami kegagalan sebanyak lebih dari 10.000 kali. Dan yang terbesar adalah penemuan bahan aki listrik, dia harus mengalami kegagalan 50.000 kali. Jadi, setiap kali anda gagal ingatlah selalu
jumlah kegagalan Thomas Alva Edison. Jadikan hal itu menjadi motivasi bagi diri anda.

Apa yang dikatakan Thomas mengenai hal itu. Dia berkata, “ Saya tidak gagal, saya hanya menemukan banyak cara yang tidak berhasil dan pada akhirnya saya akan menemukan satu yang berhasil”. Sebuah sikap konsistensi dan ketahanan yang luar biasa bukan? Dan anda harus ingat dengan baik bahwa kegagalan adalah pemicu dari keberhasilan. Apapun pendapat sekeliling anda, sikap persisten terhadap usaha harus anda pertahankan.

Ada fakta yang menarik dari beberapa ribu ilmuwan yang diteliti dan diwawancarai ketika diadakan riset yang mencari hubungan faktor keberhasilan dan karya terbaik mereka. Ternyata ilmuwan yang menghasilkan karya terbaik memiliki rekor jumlah kegagalan terbanyak. Riset itu juga menemukan bahwa mereka juga menghasilkan karya-karya biasa. Dan hanya sedikit yang benar-benar monumental dan terkenal ke seluruh dunia. Jadi ada korelasi jumlah kegagalan yang dibuat dengan pemilihan karya terbaik. Lalu mengapa anda tidak melakukan banyak kegagalan untuk menemukan kesuksesan?

Kesalahan Itu Perlu


“Untuk hidup dalam kehidupan kreatif, kita harus menghilangkan rasa ketakukan untuk melakukan kesalahan.” - Joseph Chilton Pearce –
 
Satu alasan yang terbesar mengapa anda kemungkinan tidak memelihara sisi kreatif anda adalah karena alasan takut. Takut untuk melakukan kesalahan, takut untuk melakukan sesuatu tidak seperti yang sebenarnya, takut ini dan takut itu. “Bagaimana kalau kacau jadinya?”. “Bagaimana kalau orang menertawai saya nanti?”.”Bagaimana kalau ini hanya tindakan bodoh?”. Sayangnya, hal itu akan terjadi nantinya. Semua orang pasti pernah mengalami kegagalan sesekali. Tapi itu tidak menjadi masalah karena itu adalah proses kehidupan juga. Bahkan Thomas Alva Edison mengalami ribuan kali kegagalan sebelum dia menemukan cara menyempurnakan lampu listrik yang diciptakannya. Dia tidak memandang hal itu sebagai kegagalan. Dia hanya menemukan ribuan cara yang tidak berhasil dan terus mencarinya sampai akhirnya menemukan cara yang berhasil.

Mengapa kita takut akan kesalahan? Mungkin kebiasaan yang sudah terbangun ketika kita di sekolah. Sejak kecil kita diajarkan untuk tidak pernah membiarkan kesalahan menjadi
sebuah hal yang bisa diterima layaknya sebuah hal biasa. Mengagungkan kebenaran, kepastian, fakta adalah salah satu kebiasaan yang terbentuk di sekolah ketika kita masih kecil. Kita diajarkan belajar dan mengukur diri dari nilai yang ada pada rapor kita. Nilai 10 adalah sempurna dan dibawah nilai 5 itu tidak baik. Seakan-akan kita semua dipaksa berbuat sebaik mungkin. Kalau nilai kitarendah maka kita adalah orang bodoh.

Semua anak mengejar nilai sempurna. Semua memaksakan diri untuk bisa meraih nilai yang terbaik. Lepas dari suka atau tidak dengan pelajarannya. Yang lucunya, semua kita dipaksa suka dengan jenis pelajaran yang diatur oleh orang lain. Kita mengikuti standar orang lain. Kita harus sama dengan orang lain. Semua itu memang seakan-akan sudah standar masyarakat kita. Tapi apa akibatnya? Perlahan-lahan jumlah orang yang tidak kreatif semakin besar. Dan jumlah orang kreatif semakin kalah dibanding kebanyakan. Sehingga kita selalu takjub dengan orang kreatif. Padahal sebenarnya kita semua lahir sama sebagai manusia yang berpotensi kreatif.

Disekolah pula kita diajarkan untuk menghindari kesalahan. Kita diajarkan apa yang benar dan apa yang salah. Sepertinya seimbang bukan? Masalahnya kita hanya diasupi apa yang benar dan tidak diperkenankan mencoba yang salah. Seakan-akan kesalahan itu adalah dosa. Padahal pada kenyataanya manusia banyak memperbaiki dirinya dari kesalahan. Penemuan banyak dibuat berdasarkan kesalahan dan perbaikan akan kesalahan itu. Hidup tidak pernah sempurna dan langsung menemukan solusi untuk semua masalah yang ada.

Kalaupun sekarang guru memberikan ruang untuk salah, tetap tidak sebanding dengan pelajaran yang  bisa didapatkan dari
kesalahan itu. Berbuat salah selalu mendatangkan predikat lain seperti tolol, bodoh, tidak cakap, lamban berpikir. Pasti anda pernah diejek demikian bukan? Apakah benar kita seperti itu? Apa tolak ukurnya? Apakah karena anda berbuat kesalahan beberapa kali di awal pelajaran maka itulah anda untuk selamanya? Terlalu parah kita menilai sebuah kesalahan. Kita bukan berarti mengabaikan kesalahan, malah kita bisa belajar dari kesalahan itu. Banyak informasi yang bisa kita gunakan ketika kita berbuat salah.

Jangan pernah takut untuk membuat kesalahan. Ingatlah bahwa perfeksionisme adalah penghalang untuk kreativitas anda (kita akan bahas pada bab lain lebih jauh). Albert Einstein mencatat “Seseorang yang tidak pernah melakukan kesalahan tidak pernah mencoba hal yang baru”. Jangan biarkan ketakutan menghalangi anda menjadi seorang yang kreatif. Anda tidak akan belajar banyak dari kemenangan dibanding dari kekalahan yang anda alami. Kesilapan yang anda lakukan akan mengajarkan anda lebih mendalam daripada rasa bangga akan keberhasilan.

Ketakutan melakukan kesalahan melahirkan kebiasaan yang buruk. Yaitu pasif dan menerima kondisi tanpa mau berbuat apapun. Banyak orang yang mengeluh dan berpendapat ini itu untuk memperbaiki keadaan. Namun tidak ada yang berani melakukan aksi. Hal itu adalah salah satu bentuk kreativitas yang hanya setengah jalan. Berpikir bisa merubah sesuatu tanpa berbuat sebenarnya juga adalah bentuk kegilaan tersendiri.
Berharap tapi tidak bertindak, sebuah penyakit masyarakat saat ini.
 
Kondisi itu malah mengundang pertanyaan yang menggelitik. Bisakah anda menjadi seorang pelopor? Beranikah anda melakukan satu perubahan pada diri anda, atau bahkan pada lingkungan anda? Siapkah anda dianggap sebagai seorang uang nyentrik dan ditertawakan orang karena ide anda dianggap bodoh?

Katakan anda berani, orang menilai anda nekat. Tapi anda punya perhitungan sendiri. Dan sialnya kejadian buruk pun menimpa. Ide anda tadi ternyata gagal. Dan kini jumlah orang yang mengejek anda semakin besar. Mereka menertawakan anda sampai lama, bahkan ketika anda datang dengan ide yang baru. Malah lebih malangnya, orang yang tadi mau mendukung ide anda kini malah mengatakan kepada anda agar mundur dan tidak memaksakan diri. Anda coba bertahan dan yakin dengan ide anda
yang baru. Sampai kapan anda bisa melakukan konsistensi seperti itu? Atau anda sekarang sudah mau mundur dan melupakan semua keinginan anda? Banyak orang yang segera mundur hanya pada kegagalan pertama tadi, dan sedikit yang mau maju lagi dengan ide yang baru. Masyarakat kita seakan-akan sudah terbiasa untuk segera “menebang” satu ide yang gagal dan tidak menerima ide berikutnya yang lain. Si pemberi ide pertama langsung dicap sebagai pecundang dan dimasukkan ke daftar black list.

Katakan saja anda tetap bernyali dan masuk ke jenis manusia “tidak mau menyerah” dan “tidak tahu malu”. Anda maju dengan ide yang sudah anda perbaiki berdasarkan kegagalan yang lalu. Anda mematangkan ide ini dan mempelajari kesalahan yang
anda perbuat. Anda juga sudah mengadakan pengkajian ulang dengan pendekatan baru terhadap masalah. Kini anda yakin dan mau mencoba. Dan ternyata hasilnya? Kali ini ide anda berhasil. Anda bisa menyelesaikan masalah walaupun kali ini anda mengerjakannya sendiri tanpa dukungan siapapun.

Anehnya, orang yang menertawai anda bukannya malu atau meminta maaf karena sudah mengejek anda sebelumnya. Mereka malah menyambut anda sebagai seorang yang kreatif. Mereka memuji anda, memamerkan anda kepada yang lain. Seakan-akan mereka lupa bahwa mereka tadi mengejek anda dan memandang rendah kepada ide-ide anda. Hanya ada beberapa orang yang mengaku kilaf dengan pandangan mereka. Tapi itulah hidup, penuh dengan orang yang begitu mudah untuk menyerah, dan secara kolektif tidak mau berupaya untuk menciptakan peluang baru atau menyelesaikan masalah dengan pendekatan baru. Mereka berharap ada yang berani mencoba menyelesaikannya, namun ketika belum berhasil mereka malah mengejek. Ketika keadaan berbalik semua menjadi terbalik dengan cepat pula. Ketahanan anda diuji pada kondisi seperti ini. Akhirnya kesuksesan dapat anda raih bila anda mampu bertahan dengan kreativitas yang terus anda pelihara ketika keadaan tidak mendukung anda sama sekali.

Kreativitas Di Sekeliling Anda



Banyak aktivitas disekeliling anda yang bisa dimanfaatkan untuk mendukung kreativitas anda. Kalau pada pembahasan sebelumnya lebih berfokus kepada aktivitas diri sendiri, maka anda bisa menggunakan cara yang berbeda. Kita membahas kreativitas disini, jadi jangan hanya terpaku ke satu bentuk pendekatan saja. Disini kita melibatkan orang lain, mengikutsertakan mereka dalam proses kreativitas yang kita lakukan. Mereka terlibat langsung maupun tidak, keduanya sahsah saja tergantung kebutuhan anda.
 
Cara pertama yang bisa anda coba adalah menjadi pendengar yang baik bagi teman anda atau mungkin keluarga dekat anda. Metode ini sederhana sekali sebenarnya, anda cukup menjadi pendengar yang baik. Dengarkan keluh kesah, cerita mereka, kisah masa lalu mereka ketika berbincang-bincang dengan anda. Jangan tanggapi terlalu banyak, pastikan anda mendengar dengan serius. Disini mendengar tidak hanya berarti anda mendengar apa yang mereka “ceritakan” kepada anda. Lebih dari itu, coba dengarkan yang lain. Bahasa tubuhnya bagaimana ketika dia bercerita dengan semangat mengenai kekasih barunya. Apa gerakan yang dia lakukan, kenapa dia suka melakukan gerakan seperti itu? Atau ketika anda mendengar kisah sedih dari saudara anda tentang pekerjaannya. Dapatkan anda “mendengar” kemarahan dari intonasi suaranya? Bukan hanya kemarahan verbal dari kata-kata saja. Apakah ada nada kegetiran disana? Bagaimana dengan mimiknya?

Mendengarkan dengan cara seperti itu seperti melatih anda melihat lebih luas akan diri seseorang. Anda bisa berasosiasi dengan berbagai macam informasi yang anda terima. Mungkin anda melihat peluang lain ketika seseorang bercerita tentang masalah bisnisnya. Bisa jadi anda melihat tantangan baru ketika teman anda berbicara tentang sebuah konsep. Anda bisa menghubungkan apa yang dikatakan mereka dengan latar belakang mereka sebelumnya, atau impian mereka bahkan masalah mereka yang akan dihadapi nanti. Semuanya bisa anda pikirkan sekaligus ketika mereka bercerita kepada anda. Namun satu hal yang perlu anda ingat, jangan bahas mengenai hal itu langsung pada saat mereka bercerita. Bahkan ketika mereka memintanya, katakan saja bahwa anda sedang menjadi pendengar. Sengaja minta agar mereka bisa menceritakan semua dan anda sebagai pengamat dahulu kemudian nanti akan memberikan saran.

 
Cara pertama ini akan membangun ingatan anda secara kolektif. Bisa jadi anda pernah mendengar kisah yang sama, atau mengalaminya namun ada perbedaan juga. Selain menciptakan rasa nyaman kepada orang yang bercerita kepada anda, anda bisa meraih simpati karena mereka merasa anda bisa menjadi teman berbagi. Tapi yang utama disini adalah, anda belajar mendengar dari semua sisi. Anda mendapatkan informasi verbal, visual, gerakan atau bahasa tubuh, pengetahuan anda tentang individu yang berbicara kepada anda, kemungkinan terburuk atau terbaik dari apa yang dia bicarakan, peluang lain yang mungkin terjadi. Kesemuanya ini melatih kreativitas anda bukan? Karena ada proses pada waktu yang bersamaan anda mendengarkan mereka.

Apa berikutnya yang bisa anda pelajari dari metode pertama ini? Anda bisa memposisikan diri menjadi si pembicara. Anda bisa melihat sudut pandangnya. Anda bisa melihat perspektif yang dia gunakan. Kini anda sudah menjadi pengamat dari sisi yang berbeda. Dengan metode ini, anda melatih empati dan kabar baiknya adalah, hal ini dibutuhkan di banyak kondisi baik karir maupun keluarga serta hubungan sosial.

Banyak masalah di sekeliling kita yang bermula dari keegoisan dan ketidakmampuan melihat sudut pandang orang lain. Anda tidak dituntut untuk setuju dengan pendapat orang lain. Anda hanya perlu mengetahui alasannya dan anda bisa melihat peluang atau konektifitas antara masalah yang terjadi dengan hal itu. Contohnya saja masalah di kantor. Bisa jadi manajer anda memiliki sudut pandang berbeda mengenai satu hal dengan teman kerja anda yang lain, dan masalah itu berpotensi menjadi konflik tim. Karena anda sudah mampu melihat perspektif dari kedua belah pihak setelah menjadi pendengar bagi
mereka, anda bisa mencari ide penyelesaian yang lebih akomodatif dimana kedua belah pihak yang berseberangan lebih bisa menerimanya. Disinilah letak keuntungannya, yaitu memecahkan kebuntuan masalah. Cara kedua yang bisa anda lakukan untuk memelihara kreativitas adalah melihat dari posisi orang lain.

Cara ini tidak sama dengan cara yang pertama yaitu berempati. Tapi benarbenar melihat dari sisi atau titik pandang yang berbeda terhadap masalah yang dihadapi. Kalau cara pertama anda melihat dengan menggunakan informasi yang bisa anda dapatkan dari individu lain, cara yang kedua tidak menggunakan informasi yang didapatkan dengan cara berkomunikasi. Anda hanya membayangkan sudut pandang yang dimiliki oleh orang lain saja. Jadi lebih minim informasi yang anda miliki sebagai bekal pemikiran.

Contohnya, anda melihat produk atau layanan perusahaan anda dengan sudut pandang yang berbeda. Jika anda sudah tahu dari sisi manajemen dan karyawan, kini coba dari sisi pelanggan. Bukan pelanggan yang sudah bekerjasama, tapi calon pelanggan. Bayangkan apa yang ada di benak mereka tentang perusahaan anda. Membayangkannya bisa lebih akurat dengan mencoba melihat perspektif visual mereka. Misalnya, apa yang mereka bayangkan ketika membaca brosur anda? Apa pendapat mereka ketika masuk ke ruang pamer perusahaan anda? Apa
pendapat mereka kira-kira ketika melihat spanduk produk anda di simpang jalan?

Banyak yang bisa anda tuangkan ke dalam catatan anda. Bisa jadi anda berpendapat bahwa brosur produk anda kurang besar hurufnya, informasinya masih mengambang misalnya. Sering anda melihat pendapat yang baru ketika mencoba meletakkan diri ke titik lain didalam sebuah masalah. Jangan khawatir kalau anda sudah terkontaminasi dengan pendapat anda sendiri. Cobalah lakukan metode ini, anda akan bisa melihat dari sisi lain. Otak kita merupakan tool yang mengagumkan. Karena kita tidak pernah melatihnya, bukan berarti kita tidak bisa berubah. Itulah sebabnya anda perlu latihan, latihan dan sekali lagi latihan. Jika pertama kali latihan, mungkin anda bisa melihat sisi lain dari produk perusahaan misalnya, tapi mental anda atau suara kecil di otak akan menggoda, “Ya, kamu tahu seperti itu karena kamu adalah karyawan perusahaan”. Jangan terpengaruh, perlahan-lahan jika anda membiasakan diri melihat dari titik lain, akhirnya anda akan bisa membuang pengaruh seperti itu dan benar-benar memandangnya dengan cara tersendiri.

Kedua metode ini menunjukkan bahwa anda selain melakukan proses kreativitas seorang diri di tempat tersendiri, anda juga bisa menggunakan pendekatan lain. Bila metode seorang diri lebih menekankan relaksasi dan proses perenungan, maka kedua metode lain ini bisa anda gunakan dengan cara asosiasi, kombinasi dan membuat koneksi di setiap visualisasi dan informasi yang anda terima.