Banyak aktivitas disekeliling anda yang bisa dimanfaatkan untuk mendukung kreativitas anda. Kalau pada pembahasan sebelumnya lebih berfokus kepada aktivitas diri sendiri, maka anda bisa menggunakan cara yang berbeda. Kita membahas kreativitas disini, jadi jangan hanya terpaku ke satu bentuk pendekatan saja. Disini kita melibatkan orang lain, mengikutsertakan mereka dalam proses kreativitas yang kita lakukan. Mereka terlibat langsung maupun tidak, keduanya sahsah saja tergantung kebutuhan anda.
Cara pertama yang bisa anda coba adalah menjadi pendengar yang baik bagi teman anda atau mungkin keluarga dekat anda. Metode ini sederhana sekali sebenarnya, anda cukup menjadi pendengar yang baik. Dengarkan keluh kesah, cerita mereka, kisah masa lalu mereka ketika berbincang-bincang dengan anda. Jangan tanggapi terlalu banyak, pastikan anda mendengar dengan serius. Disini mendengar tidak hanya berarti anda mendengar apa yang mereka “ceritakan” kepada anda. Lebih dari itu, coba dengarkan yang lain. Bahasa tubuhnya bagaimana ketika dia bercerita dengan semangat mengenai kekasih barunya. Apa gerakan yang dia lakukan, kenapa dia suka melakukan gerakan seperti itu? Atau ketika anda mendengar kisah sedih dari saudara anda tentang pekerjaannya. Dapatkan anda “mendengar” kemarahan dari intonasi suaranya? Bukan hanya kemarahan verbal dari kata-kata saja. Apakah ada nada kegetiran disana? Bagaimana dengan mimiknya?
Mendengarkan dengan cara seperti itu seperti melatih anda melihat lebih luas akan diri seseorang. Anda bisa berasosiasi dengan berbagai macam informasi yang anda terima. Mungkin anda melihat peluang lain ketika seseorang bercerita tentang masalah bisnisnya. Bisa jadi anda melihat tantangan baru ketika teman anda berbicara tentang sebuah konsep. Anda bisa menghubungkan apa yang dikatakan mereka dengan latar belakang mereka sebelumnya, atau impian mereka bahkan masalah mereka yang akan dihadapi nanti. Semuanya bisa anda pikirkan sekaligus ketika mereka bercerita kepada anda. Namun satu hal yang perlu anda ingat, jangan bahas mengenai hal itu langsung pada saat mereka bercerita. Bahkan ketika mereka memintanya, katakan saja bahwa anda sedang menjadi pendengar. Sengaja minta agar mereka bisa menceritakan semua dan anda sebagai pengamat dahulu kemudian nanti akan memberikan saran.
Cara pertama ini akan membangun ingatan anda secara kolektif. Bisa jadi anda pernah mendengar kisah yang sama, atau mengalaminya namun ada perbedaan juga. Selain menciptakan rasa nyaman kepada orang yang bercerita kepada anda, anda bisa meraih simpati karena mereka merasa anda bisa menjadi teman berbagi. Tapi yang utama disini adalah, anda belajar mendengar dari semua sisi. Anda mendapatkan informasi verbal, visual, gerakan atau bahasa tubuh, pengetahuan anda tentang individu yang berbicara kepada anda, kemungkinan terburuk atau terbaik dari apa yang dia bicarakan, peluang lain yang mungkin terjadi. Kesemuanya ini melatih kreativitas anda bukan? Karena ada proses pada waktu yang bersamaan anda mendengarkan mereka.
Apa berikutnya yang bisa anda pelajari dari metode pertama ini? Anda bisa memposisikan diri menjadi si pembicara. Anda bisa melihat sudut pandangnya. Anda bisa melihat perspektif yang dia gunakan. Kini anda sudah menjadi pengamat dari sisi yang berbeda. Dengan metode ini, anda melatih empati dan kabar baiknya adalah, hal ini dibutuhkan di banyak kondisi baik karir maupun keluarga serta hubungan sosial.
Banyak masalah di sekeliling kita yang bermula dari keegoisan dan ketidakmampuan melihat sudut pandang orang lain. Anda tidak dituntut untuk setuju dengan pendapat orang lain. Anda hanya perlu mengetahui alasannya dan anda bisa melihat peluang atau konektifitas antara masalah yang terjadi dengan hal itu. Contohnya saja masalah di kantor. Bisa jadi manajer anda memiliki sudut pandang berbeda mengenai satu hal dengan teman kerja anda yang lain, dan masalah itu berpotensi menjadi konflik tim. Karena anda sudah mampu melihat perspektif dari kedua belah pihak setelah menjadi pendengar bagi mereka, anda bisa mencari ide penyelesaian yang lebih akomodatif dimana kedua belah pihak yang berseberangan lebih bisa menerimanya. Disinilah letak keuntungannya, yaitu memecahkan kebuntuan masalah. Cara kedua yang bisa anda lakukan untuk memelihara kreativitas adalah melihat dari posisi orang lain.
Cara ini tidak sama dengan cara yang pertama yaitu berempati. Tapi benarbenar melihat dari sisi atau titik pandang yang berbeda terhadap masalah yang dihadapi. Kalau cara pertama anda melihat dengan menggunakan informasi yang bisa anda dapatkan dari individu lain, cara yang kedua tidak menggunakan informasi yang didapatkan dengan cara berkomunikasi. Anda hanya membayangkan sudut pandang yang dimiliki oleh orang lain saja. Jadi lebih minim informasi yang anda miliki sebagai bekal pemikiran.
Contohnya, anda melihat produk atau layanan perusahaan anda dengan sudut pandang yang berbeda. Jika anda sudah tahu dari sisi manajemen dan karyawan, kini coba dari sisi pelanggan. Bukan pelanggan yang sudah bekerjasama, tapi calon pelanggan. Bayangkan apa yang ada di benak mereka tentang perusahaan anda. Membayangkannya bisa lebih akurat dengan mencoba melihat perspektif visual mereka. Misalnya, apa yang mereka bayangkan ketika membaca brosur anda? Apa pendapat mereka ketika masuk ke ruang pamer perusahaan anda? Apa pendapat mereka kira-kira ketika melihat spanduk produk anda di simpang jalan?
Banyak yang bisa anda tuangkan ke dalam catatan anda. Bisa jadi anda berpendapat bahwa brosur produk anda kurang besar hurufnya, informasinya masih mengambang misalnya. Sering anda melihat pendapat yang baru ketika mencoba meletakkan diri ke titik lain didalam sebuah masalah. Jangan khawatir kalau anda sudah terkontaminasi dengan pendapat anda sendiri. Cobalah lakukan metode ini, anda akan bisa melihat dari sisi lain. Otak kita merupakan tool yang mengagumkan. Karena kita tidak pernah melatihnya, bukan berarti kita tidak bisa berubah. Itulah sebabnya anda perlu latihan, latihan dan sekali lagi latihan. Jika pertama kali latihan, mungkin anda bisa melihat sisi lain dari produk perusahaan misalnya, tapi mental anda atau suara kecil di otak akan menggoda, “Ya, kamu tahu seperti itu karena kamu adalah karyawan perusahaan”. Jangan terpengaruh, perlahan-lahan jika anda membiasakan diri melihat dari titik lain, akhirnya anda akan bisa membuang pengaruh seperti itu dan benar-benar memandangnya dengan cara tersendiri.
Kedua metode ini menunjukkan bahwa anda selain melakukan proses kreativitas seorang diri di tempat tersendiri, anda juga bisa menggunakan pendekatan lain. Bila metode seorang diri lebih menekankan relaksasi dan proses perenungan, maka kedua metode lain ini bisa anda gunakan dengan cara asosiasi, kombinasi dan membuat koneksi di setiap visualisasi dan informasi yang anda terima.
0 komentar:
Posting Komentar