Nada
Seperti yang telah diuraikan
di atas, musik adalah seni yang berhubungan dengan bunyi, maka bunyi menjadi
unsur paling penting dalam seni musik. Ada bunyi yang enak didengar karena
indah. Bunyi seperti ini membuat kita nyaman. Akan tetapi, ada pula bunyi yang
teramat mengerikan. Tentu bunyi seperti ini membuat kita merasa tidak nyaman,
bahkan seperti berada di bawah ancaman. Beruntunglah bahwa indra pendengaran
manusia dapat memilah-milah dan memusatkan perhatian hanya pada bunyi-bunyi
tertentu yang menarik minat saja. Sementara bunyi-bunyi lain yang tidak berarti
kita abaikan.
Seni musik berusaha merangkai
bunyi-bunyian dengan struktur nada tertentu sehingga membentuk sistem tertentu.
Struktur nada itu didasarkan pada tinggi rendahnya nada (pitch), kuat lemahnya
nada (dinamik), dan warna nada (timbre).
Bunyi dihasilkan oleh getaran
suatu benda. Ilmu fisika menjelaskan bahwa bunyi berupa gelombang yang
dihasilkan oleh getaran suatu benda. Ilmu fisika juga menjelaskan bahwa tinggi
rendahnya nada ditentukan oleh jumlah getar tiap detik (frekuensi) dari benda
yang bergetar yang semakin rendah frekuensi getarnya, semakin rendah pula
nadanya. Sebaliknya, semakin tinggi frekuensinya, semakin tinggi pula nadanya.
Dua buah nada yang berbeda tingginya akan terdengar berbeda bila dibunyikan
secara bersama-sama. Jarak antara satu nada dengan yang lainnya disebut
interval nada. Namun, jika nada rendah dan tinggi yang dibunyikan bersama-sama
tetapi kedengaran sama nadanya kedua nada itu berarti dipisahkan oleh interval
sejauh satu oktaf, demikian seterusnya.
Frekuensi untuk tiap nada
bersifat tetap dan berlaku di seluruh dunia. Setiap nada dalam tangga nada
memiliki jarak ketinggian yang teratur. Manusia normal hanya dapat mendengarkan
bunyi yang berfrekuensi anatar 20 Hz sampai dengan 20.000 Hz. Bunyi dalam batas
frekuensi tersebut disebut bunyi audiosonik yang berfrekuensi di bawah 20 Hz
disebut infrasonik dan di atas 20.000 Hz disebut ultrasonik. Bunyi infrasonik
dan ultrasonik tidak dapat ditangkap oleh pendengaran manusia.
Sebenarnya jumlah nada yang
dapat didengar manusia sangat banyak tetapi, musik hanya mengambil sebagiannya
saja untuk diolah menjadi sajian musik yang indah. Sebuah nada yang
berfrekuensi 440 Hz dipakai dalam musik, tetapi nada-nada lain yang
berfrekuensi 441 Hz, 442 Hz, 443 Hz, sampai dengan 465 Hz tidak dipakai.
Barulah pada nada yang berfrekuensi 466 Hz kita pakai sebagai nada terdekat
dengan nada sebelumnya.
Oktaf sangat penting dalam
musik karena merupakan interval nada pertama dan terakhir dari suatu tangga
nada yang paling banyak digunakan saat ini dalam sistem tangga nada diatonis.
Tangga nada tersebut terdiri atas tujuh nada sebagai basis musik dari
kebudayaan barat sejak berabad-abad yang lalu. Namun dalam perkembangannya,
tujuh nada tadi ditambah dengan lima nada sehingga keseluruhannya menjadi dua
belas nada dalam satu oktaf. Pada musik non-Barat atau yang disebut dengan
tangga nada nondiatonis, lazim pula disebut juga sebagai tangga nada
pentatonis, satu oktaf dapat mengandung lebih banyak nada, sampai mencapai dua
puluh lima nada.
Interval nada terendah dan
tertinggi yang mungkin dicapai oleh suara manusia atau alat musik disebut
jangkauan nada. Piano, misalnya, memiliki jangkauan lebih dari tujuh oktaf.
Suara laki-laki dan wanita sebenarnya memiliki jangkauan yang berbeda satu
oktaf.
Jika disusun sebuah pola,
susunan nada dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi akan membentuk
tangga nada. Tangga nada itu secara berjenjang membentuk oktaf. Frekuensi
masing-masing nada ditetapkan dengan aturan tertentu untuk memudahkan sistem
tangga nada. Nada A natural yang dalam notasi angka diberi lambang 6 (la)
memiliki frekuensi 440 Hz. Sebagai patokan, kita dapat menggunakan alat
pembidik nada yang dinamai garpu tala. Garpu tala memiliki frekuensi tetap yang
setinggi dengan nada A (la) natural.
Jika nada a adalah 440 Hz,
berapakah frekuensi nada-nada lainnya? Cara menentukannya adalah dengan patokan
perbandingan interval sebagai berikut:
Dengan model perbandingan
seperti ini, dapat diketahui frekuensi nada-nada yang lain. Sebagai contoh,
mari kita cari berapa frekuensi nada c! Ikuti cara berikut :
Dengan model di atas, silakan kalian tentukan frekuensi
nada-nada yang lain.
Notasi musik
Notasi musik adalah sistem penulisan karya musik.
Dalam notasi musik, nada dilambangkan oleh not (walaupun kadang istilah nada
dan not saling dipertukarkan penggunaannya). Tulisan musik biasa disebut
partitur.
Notasi musik standar saat ini adalah notasi
balok, yang didasarkan pada paranada dengan lambang untuk tiap nada menunjukkan
durasi dan ketinggian nada tersebut. Tinggi nada digambarkan secara vertikal
sedangkan waktu (ritme) digambarkan secara horisontal. Durasi nada ditunjukkan
dalam ketukan.
Terdapat pula bentuk notasi lain, misalnya notasi
angka yang juga digunakan di negara-negara Asia, termasuk Indonesia, India, dan
Tiongkok.
1) Notasi Angka
Pengertian notasi angka yaitu
notasi yang berupa angka, not angka yang dipakai di indonesia ada dua
macam yaitu not angka diatonis dan pentatonis(not angka pada gamelan).
Kalau ditarik kebelakang sebenarnya not angka sudah ada sejak jaman
dahulu penciptanya adalah Joan Jacques Rousseau pada abad XVIII kemudian disempurnakan oleh Emile Cheve yang hidup tahun 1804-1864 oleh karena itu pengajaran musik dengan not angka disebut metode Cheve, metode ini masuk di indonesia sejak tahun 1918 oleh karena itu not angka sangat akrab dengan pembelajaran musik di indonesia.
Sebelum kita bahas tentang notasi angka coba kita cermati skema natasi angka di bawah ini :
Lambang nada
Angka yang di gunakan dalam not ini adalah angka
pada umumnya untuk angka 0 berfungsi sebagai not diam sedangkan angka
1-7 lambang solmisasi nada, untuk jarak not yang satu dengan yang lain
sering disebut juga dengan istilah interval, ada dua macam jarak nada yaitu jarak satu dan jarak setengah.
Titik dalam notasi angka berfungsi sebagai tanda oktaf (oktaf tinggi dan rendah) dan sebagai tanda panjang pendeknya suatu nada.
Garis miring/menyilang pada nada not angka menandakan not tersebut dinaikan atau di turunkan setengah nada, untuk garis miring ke kanan nada not tersebut dinaikan setengah nada dan sebaliknya untuk garis miring ke kiri nada not tersebut diturunkan setengah nada.
Lambang Irama
- Garis mendatar/garis horisontal di atas not adalah tanda nilai ketukan, garis ini dapat membagi nilai nada menjadi 1/2 , 1/4, 1/3 dan 1/6.
- Satu garis diatas membagi satu ketukan menjadi setengahan sehingga terdapat dua not dalam satu ketuk.
- Dua garis diatas membagi satu ketukan menjadi seperempat sehingga terdapat empat not dalam satu ketuk.
- Satu garis mendatar dengan angka tiga diatasnya sering disebut triol membagi satu ketukan menjadi tiga not sehingga terdapat tiga not dalam satu ketuk.
Dua garis mendatar dengan angka enam diatasnya membagi satu ketukan menjadi enam not sehingga terdapat enam not dalam satu ketuk.
- Garis Birama adalah garis yang membatasi beberapa not, Garis ini menunjukan pola irama yang tetap dalam suatu lagu (ostinato).
- Garis Legato/Garis lengkung adalah garis yang menunjukan bahwa nada-nada diatas garis ini di bunyikan secara berangkai tidak terputus-putus.
Tanda Birama adalah tanda yang berfungsi menentukan banyaknya ketukan dalam sebuah birama/bar, contoh tanda birama adalah 4/4, 3/4, 2/4, 3/8 dll. Angka di atas menunjukan banyaknya ketukan tiap birama dan angka di bawah menunjukan nilai not pada setiap biramanya.
- Tanda dinamika dan Tanda Tempo
2) Notasi Balok
Notasi balok
adalah simbol atau tanda untuk menyatakan tinggi rendahnya suara yang
diwujudkan dengan gambar. Notasi balok disebut juga notasi mutlak karena
mempunyai patokan tinggi nada yang tetap (a = 440 Hz) sehingga sangat efektif
digunakan dalam bermain musik.
Bagian-bagian
notasi balok dibagi menjadi tiga, yaitu bendera, tangkai, dan kepala.
Notasi balok juga dirincikan sebagai berikut.
a) Bentuk, Nama, Harga, dan Nilai-Nilai Nada
Berikut ini
bentuk, nama, harga, dan nilai-nilai notasi balok.
Penulisan
notasi balok diletakkan pada tempat not yang disebut garis paranada. Garis
paranada terdiri atas lima buah garis sejajar yang sama panjangnya. Jaraknya
bernomor dari bawah ke atas, yaitu 1, 2, 3, 4, 5. Selang atau jarak antara dua
buah garis notasi disebut spasi.
Tempat dan
tinggi setiap nada yang terletak pada garis paranada tetap dan tidak dapat
diubah-ubah.
––––––––––– Garis ke-5
Spasi ke-4
––––––––––– Garis ke-4
Spasi ke-3
––––––––––– Garis ke-3
Spasi ke-2
––––––––––– Garis ke-2
Spasi ke-1
––––––––––– Garis ke-1
Cara penulisan notasi balok pada garis paranada adalah
sebagai berikut.
(1) Bagian kepala notasi miring ke kanan atas.
Contoh:
(2) Arah tiang tegak lurus dua setengah spasi.
Contoh:
(3) Notasi di bawah garis ketiga, arah tiang ke atas, dan
notasi di atas garis ketiga, arah tiang ke bawah.
Contoh:
(4) Notasi pada garis ketiga, arah tiang boleh ke bawah atau
ke atas.
Contoh:
(5) Bendera notasi, baik tangkai ke atas maupun ke bawah
selalu ke arah kanan dengan panjang kurang lebih dua spasi.
Contoh:
(6) Beberapa nada dalam satu ketuk benderanya dapat
disatukan jika masih dalam satu birama.
Contoh:
(7) Apabila garis paranada tidak cukup, dapat menambah garis
bantu (garis penolong).
Dalam sebuah
lagu, kita sering menjumpai satu atau lebih titik di belakang notasi. Titik di
belakang notasi gunanya untuk memperpanjang notasi. Nilai titik adalah setengah
dari notasi di depannya.
Di bawah ini adalah nilai titik di belakang notasi.
b) Bentuk dan Nilai Tanda Diam
Tanda diam
adalah lambang yang menyatakan berapa lama harus berhenti atau beristirahat. Di
bawah ini disajikan bentuk nilai dan letak tanda diam dalam garis paranada.
Tempo dan Dinamik.
Cressendo < artinya lagu dinyanyikan menguat / mengeras.
De Cressendo > artinya lagu dinyanyikan melembut.
Vivace artinya gembira, hidup.
Adagio artinya amat sangat lambat.
Prestissimo artinya amat sangat cepat.
Largheno artinya lambat.
Di Marcia artinya seperti orang berbaris.
Maestoso artinya khidmad, agung, dan mulia.
Con brio artinya semangat bergelora.
Allegreto artinya ringan, hidup, dan gembira.
Con bravura artinya gagah.
ff = fortissimo artinya sangat keras.
pp = pianissimo artinya sangat lambat
p = piano artinya lambat/lembut
Clef pada not balok.
Pertama kali yang perlu diperhatikan dalam membaca not adalah kuncinya
(clef). Kunci terletak di paling kiri garis paranada. Ada tiga macam
kunci yaitu kunci G, kunci F, dan kunci C.
Kunci yang paling sering digunakan adalah kunci G dan kunci F. Pada
kunci G, letak nada G adalah garis paranada yang dilewati lengkungan
spiral kunci G. Sedangkan pada kunci F, letak nada F adalah garis
paranada yang berada di antara dua titik kunci F.
Selanjutnya setiap naik 1 (memotong garis, kemudian di antara garis,
dst), nada akan bertambah tinggi 1. Urutan nadanya adalah sebagai
berikut:
C-D-E-F-G-A-B-C’ (terus berulang)
Di depan setiap not, terkadang ditambahkan simbol ? (flat/mol) dan ?
(sharp/kres). ? akan menurunkan nada di sebelah kanannya sebanyak 1/2
nada. Sedangkan ? akan menaikkan nada di sebelah kanannya sebanyak 1/2
nada. Untuk mengembalikan nada yang telah turun/ naik dapat ditambahkan
simbol ? (natural).
Jika sebuah nada diturunkan setengah, misalnya A, di sebelah kanan A
akan ditambahkan simbol ?. Sehingga namanya berubah dari A menjadi A?
yang dibaca As. Sebaliknya jika nada dinaikkan setengah, misalnya C, di
sebelah kanan C akan ditambahkan simbol ? menjadi C? yang dibaca Cis.
Not-not bila dirangkai dapat membentuk sebuah lagu. Biasanya untuk
menuliskan sebuah lagu, digunakan dua macam cara penulisan not yaitu
dengan menggunakan not balok (bulatan-bulatan yang tersusun dalam garis
paranada) dan not angka (dengan menggunakan angka).
Dasar - Dasar Notasi Balok.
Ada 7 huruf
yang membentuk abjad musikal: A B C D E F G Musik
ditulis pada suatu Paranada, yang terdiri dari 5 garis sejajar. Ada 4 ruang di
antara 5 garis sejajar itu.
paranada adalah lima garis horisontal tempat not ditulis. Not dapat diletakkan di garis atau di antara garis (spasi) paranada. Garis paranada diberi nomor dari bawah ke atas; garis paling bawah disebut garis pertama dan garis paling atas disebut garis kelima. Not yang terletak di garis atau spasi lebih tinggi berarti memiliki tinggi nada lebih tinggi.
Not pada paranada dibaca dari kiri ke kanan. Not yang terletak di sebelah kiri dimainkan sebelum not di sebelah kanan.
Dalam Teori Musik juga terdapat 4 Kunci yg ditempatkan setiap awal paranada, nih sy liatin contohnya :
1). Kunci C
Kunci
C adalah kunci yang menunjukkan letak nada C, digunakan untuk
menuliskan nada sedang (misal pada biola alto). Letak nada di garis
paranada dengan menggunakan kunci C:
>
Kunci C ada 5 macam yang ditulis pada masing-masing garis para nada,
yang mempunyai fungsi masing-masing. Jika ditulis pada :
a. garis 1 = untuk menuliskan suara Sopran
b. garis 2 = untuk menuliskan suara Mezzo Sopran
c. garis 3 = untuk menuliskan suara Tenor
d. garis 4 = untuk menuliskan suara Bariton
e. garis 5 = untuk menuliskan suara Bass
> Nada yang sejajar dengan Tanda Kunci adalah nada c1
2) Kunci F
Kunci
F adalah kunci yang biasa digunakan untuk menuliskan nada-nada rendah,
maka kunci F disebut juga kunci Bass. Letak kunci F pada garis paranada
ada di garis keempat, maka menunjukkan nada F di garis keempat. Letak
nada di garis paranada dengan kunci F
> Kunci F untuk menuliskan nada rendah ( Alto, Tenor, Bariton)
> Nada yang terletak pada garis ke 4 adalah nada f
3) Kunci G
· Kunci
G adalah kunci yang bentuknya seperti kepala biola. Kunci G disebut
juga kunci biola karena kunci G digunakan untuk menuliskan nada-nada
tinggi. Kunci G digunakan untuk menunjukkan letak nada G pada garis
kedua. Letak nada di garis paranada dengan kunci G
> Kunci G untuk menuliskan suara tinggi ( Sopran, Mezzo Sopran, Alto )
> Nada yang terletak pada garis ke 2 adalah nada g'
Pada Piano Kunci G (Treble Clef) biasa digunakan untuk not balok yang akan dimainkan oleh tangan kanan. Sedangkan kunci F (Bass Clef)
biasa digunakan untuk not balok yang akan dimainkan oleh tangan kiri.
Penggunaan kunci G dan kunci F secara bersamaan disebut juga grand staff.
Gambar grand staff :
Perbedaan kunci G dengan kunci F adalah pada letak-letak nadanya di
garis paranada. Gambar berikut akan menjelaskan perbedaannya.
Pembagian
tuts bagian tengah yang memisahkan penulisan di kunci G (tuts tengah ke kanan)
dan kunci F (tuts tengah ke kiri).
KEYBOARD/PIANO/PIANIKA/ORGAN
Kalau mau memudahkan belajar not balok,
sebaiknya pahami dulu tuts keyboard/piano/organ, gak perlu belajar main,
cukup dipahami aja. Karena jarak nada terlihat lebih jelas pada
instrument yang berbentuk Piano/Keyboard. Jika diantara 2 buah nada
ditengahnya terdapat tuts hitam artinya keduanya berjarak 1. Jika
ditengahnya tidak terdapat tuts hitam artinya keduanya berjarak
setengah.
Gambar tuts piano:
Seperti di staff yang letak notnya mutlak, begitu juga dengan di piano, letak notnya mutlak, seperti ini :
Posisi nada-nada di atas gak akan
berubah, yang C tetap C, begitu juga yang lainnya. Salah kaprah yang
sering terjadi, terutama sering dilakukan guru-guru musik di SD dan SMP
adalah bukan menulis C, D, E, F dst tapi menulis do, re, mi, dst. Jadi
buat teman-teman yang di keyboard/pianika/piano/organnya ditulisin
doremi, segeralah dihapus, kalau masih perlu guide, ganti dengan C D E
dst.