“Yang sungguh-sungguh bahagia adalah anak-anak dan minoritas yang berkreativitas” - Jean Caldwell
Apakah anda pernah melihat anak-anak umur 5 tahun bermain? Mereka sangat penasaran dan kreatif dalam permainan mereka. Mereka tidak tahu apa yang mereka belum ketahui sebenarnya. Batas kreatif mereka tidak ada, mereka tidak diberitahu oleh siapapun apa yang tidak bisa mereka lakukan. Mereka adalah petualang tanpa batas takut, mereka adalah artis alami, atau musisi tanpa hambatan apapun. Bahkan mereka adalah pelawak yang sangat menawan dalam setiap tingkah lakunya. Mereka tidak dalam keadaan terpaksa atau dibatasi untuk suatu kondisi yang dianggap nyaman oleh orang dewasa. Dan mereka berpikir bahwa mereka bisa melakukan semua hal dan tidak ada yang tidak bisa mereka lakukan dengan kemampuan mereka.
Riset menemukan bahwa setiap manusia memiliki kemampuan berpikir kreatif. Kita memiliki kemampuan kreativitas yang sering muncul diawal hidup kita. Penelitian membuktikan bahwa umumnya orang dewasa hanya bisa memberikan alternatif ide sebanyak tiga atau empat solusi sementara anak-anak bisa mencapai enam puluh ide untuk suatu kondisi masalah tertentu Penelitian tersebut juga membuktikan bahwa selama menyangkut kreatifitias, jumlah atau kuantitas sama dengan kualitas.
Dengan mencantumkan daftar ide untuk pemecahan satu masalah, semakin panjang ide yang muncul maka akan semakin baik pula hasilnya nanti. Dan biasanya ide terbaik akan muncul belakangan. Sebenarnya, kreativitas sudah ada didalam diri kita sebagai manusia, sudah ada didalam gen dan menjadi bagian dari setiap DNA kita.
Namun semakin kita dewasa, berbagai tekanan seperti harus tumbuh dewasa, pergi ke sekolah, mencari kerja dan seluruh kehidupan itu seperti menekan kecenderungan kreativitas. Stress yang melanda kehidupan sehari-hari, ditambah dengan dilema yang muncul secara berkala, semakin membuat kita kering akan kreativitas. Dan kondisi inilah yang kita kenal sebagai kehidupan yang normal bagi umumnya masyarakat. Akan tetapi kreativitas adalah kekuatan dan sangat penting dalam keberadaan kita manusia dan insan kehidupan. Tanpa kreativitas maka kehidupan kita akan menjadi terduga, rutin dan membosankan serta datar dari waktu ke waktu.
Pernahkan anda merasa seperti itu. Bangun pagi hari, mandi bersiap kerja, sarapan, berangkat ke kantor. Kemudian kerja seharian, pulang ke rumah, akhirnya tidur malam hari dan besok kembali lagi ke rutinitas biasa. Betapa membosankan untuk jangka panjang dan efeknya bagi mental anda bagaimana? Apakah liburan yang hanya sementara cukup? Secara berkala setiap beberapa bulan bisa menjadi obat penawar? Pasti anda tidak puas sebenarnya. Kabar baiknya adalah kita semua bisa menjadi pelaku kreatif yang hebat. Mungkin kini anda berkata “Tapi saya tidak bisa melukis atau menggambar, saya tidak bisa menulis topik apapun apalagi menuliskan puisi? Jangan bercanda dengan saya!
Kreativitas tidak selalu berhubungan dengan produk yang bisa dihitung. Terkadang manifestasinya adalah dalam bentuk ide-ide, pemecahan masalah, atau pengajaran, tetapi satu hal yang pasti: kreativitas adalah sebuah aksi. Kreativitas menjadikan kita memperbaiki diri, mengembangkan wawasan, menumbuh kembangkan pengertian yang mendalam baik terhadap diri maupun dengan orang lain. Kreativitas bukanlah sebuah status quo, bukan pula perenungan yang lama dan tidak membuahkan hasil. Kreativitas itu berproses dan mengalami perubahan demi perubahan.
Bayangkan saja, ketika potensi kreatif diri anda bertemu dengan sebuah keahlian yang menjanjikan maka anda sedang berkomunikasi dengan roh kreativitas itu sendiri. Tidak ada lagi yang bisa menghalangi anda sekarang. Anda sedang mengalami kejadian kilatan cahaya yang menciptakan momen “Aha!. Pencerahan yang anda alami membawa anda untuk siap menghadapi berbagai resiko dari kreativitas anda itu sendiri. Cerita ini bukan mengada-ngada. Sekarang kedengarannya terlalu dilebih-lebihkan, namun ketika anda mengalaminya, cerita anda akan sama atau mirip dengan deskripsi ini.
0 komentar:
Posting Komentar