Seseorang yg pantas disebut Gitaris terbaik bukan hanya dilihat dari
segi skill dan permainannya saja tetapi dilihat juga dari beberapa aspek
yg lainnya yaitu ciri khas. Ciri khas merupakan daya pembeda dalam memberi karakter pada masing-masing gitaris. Nah kali ini saya akan berbagi mengenai siapa saja sich yg
pantas dijuluki seorang gitaris yang memiliki ciri khas dengan karakter yang kuat. Tanpa basa-basi lagi
langsung saja kita muai dari yang pertama
1. Eross Candra biasa disapa Eross adalah seorang pria kelahiran (lahir di Yogyakarta, 3 Juli 1979; umur 37 tahun) yang berprofesi sebagai musisi yang merupakan anggota dari grup musik Indonesia Sheila on 7. Eross berposisi sebagai gitaris dari grup musik tersebut. Eross adalah anak pertama dari 3 bersaudara dan mempunyai hobi kesenian.
Eross pernah bilang jika suara yang dihasilkan oleh gitar Fender adalah suara “Jiwa”. Menurutnya, gitar-gitar buatan Fender adalah gitar yang sangat jujur. Jujur dalam arti si pemain gitar tidak akan bisa membohongi pendengar dengan menutupi suara gitarnya dengan tebalnya distorsi, ataupun berbagai efek gitar lainnya seperti gitaris sekarang kebanyakan. “Kalau jelek, ya jelek. Kalau bagus, ya bagus. Pokoknya Fender itu gitar jujur deh.” Kata Eross. Memang untuk masalah efek gitar, Eross tidak pernah neko-neko dalam memilih. Cukup memakai efek overdrive dari Ibanez saja dan dibantu dengan distorsi dari ampli Marshall menurutnya sudah cukup untuk keperluan Sheila.
Gaya bermain dan mengkomposisikan lagu inilah yang membuat dirinya dijuluki “Rajanya Crunch” dari Yogya. Overdrive yang meng-cut tone gitar dan middle ampli inilah yang membuat setiap lagu Sheila menjadi lebih “kriuk-kriuk”. Memang lagu-lagu Sheila sangat kental dengan komposisi yang “nda rumit” dan lirik yang easy listening. “Bermain sebagai gitaris band pop masa kini nda usah ribet, kasi sedikit delay, overdrive yang gak kebanyakan, udah jadi lagu.” Tutur Eross. Memang gaya bermain seperti inilah yang diperlukan oleh masyarakat Indonesia. Easy listening, gampang dihapal, dan enggak norak.
2. Dewa Budjana atau (I Dewa Gede Budjana; lahir di Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur, 30 Agustus 1963; umur 53 tahun) biasa dipanggil dengan Budjana adalah anggota grup musik Gigi.
Karakter Budjana tidak pada permainan efek sounding gitar, tapi lebih ke gaya akustik dan semi jazz yang seringkali diisi pada hits lagu Gigi. Contohnya pada lagu Nakal yang begitu kuat sekali gaya main Budjana. Petikan gitarnya terlihat lembut dan bernuasa jazz.
3. Andra Junaidi Ramadhan dilahirkan pada tanggal 17 Juni 1972 sebagai anak bungsu dari enam bersaudara hasil pernikahan pasangan A. Ramadhan dan S.M. Fadilah. Andra mengaku terlambat mengenal musik, karena baru SMP lewat ekskul musiklah ia mulai tertarik pada musik.
Andra yang merupakan salah satu motor dan pendiri grup Band Dewa19, dengan kesetiaan seorang Andra dalam membesarkan Dewa19 itulah yang patut diacungi jempol, karena Andra adalah satu2nya orang selain Dhani sendiri yang dari awal sampai sekarang masih merupakan personel Dewa19.
Gaya bermain gitar Andra sedikit mirip dengan Joy Satriani namun tetap membawa khasnya. Efek gitar yang tebal dan basah seringkali digunakan, seolah-olah terasa berat. Coba saja Anda dengarkan instrumen gitar AAB yang berjudul Surrender, 3 Keajaiban, Love Faith and Hope. Semuanya bergaya gitar yang dimainkan dengan level dan karakter sama, efek tebal dan basah.
Andra juga salah satu gitaris yang gemar memamerkan skill mencabik senar yang menarik perhatian. Ia juga dikenal sebagai gitaris dengan pola permainan yang bisa mencakup segala teknik.
Andra sangat nyaman menggunakan gitar Parker, PRS, Fender Stratocaster, G&L dengan desain badan double cutaway yang memudahkan gitar tersebut dimainkan di nada-nada tinggi.
Sesuai dengan kebutuhan permainan Andra yang memang banyak mengambil melodi-melodi tinggi yang memang dibutuhkan distorsi dan treble yang dominan.
4. Aan Kurnia atau dikenal sebagai Apoy Wali (lahir di Jakarta, Indonesia, 8 Maret 1979; umur 37 tahun) merupakan seorang musisi berkebangsaan Indonesia yang juga merupakan gitaris dari grup musik Wali.
Apoy cukup dominan dalam band Wali. Permainan gitarnya cukup menunjukkan skill namun tidak menghilangkan identitas dari sebuah karakter gitarnya. Petikan melodinya bernuansa melayu dan konsisten dengan gaya itu. Apoy jarang menggunakan efek yang bermacam-macam, simple dan melodinya khas. Coba saja Anda dengarkan lagu Wali yang berjudul Cari Jodoh dan Yank. Pasti Anda merasa karakternya.
5. Loekman, terlahir dengan nama Loekman Hakim lahir di Cianjur, Jawa Barat pada tanggal 30 Desember 1975. Ayahnya adalah seorang guru di SMP 5 Bandung. Loekman adalah anak ke 3 dari 5 bersaudara.
Loekman mengenal dan belajar gitar secara otodidak. Pengetahuan tentang gitar didapatnya dari tempat nongkrong di lingkungan tempat tinggalnya di Antapani Bandung. Loekman pertama kali bergabung dalam sebuah band saat masih duduk di SMP, dan keasyikan nge-band ini membuatnya sempat tidak naik ke kelas dua SMP.
Mungkin banyak orang merasa tidak setuju jika Lukman Noah dijadikan dalam salah satu nominasi dari postingan ini. Namun perlu Anda sadari bahwa Lukman sangat pekat memberikan karakter melodi pada lagu-lagu Peterpan dulu smpai Noah sekarang. Mulai dari album pertama Peterpan hingga album Noah yang baru-baru ini, semua melodi chords-nya sangat khas seperti lagu Mimpi Yang Sempurna, Ada Apa Denganmu, Walau Habis Terang, dll. Ciri khasnya sangat kuat dengan efek gitar yang simple dan sederhana meskipun Lukman jarang sekali menunjukkan skillnya dalam bermain gitar.
Untuk musikalitas, pilihan efek gitar orang ini cukup punya ciri khas, kamu bisa denger kekhasan dia dibeberapa lagu seperti 'Hari Yang Cerah', 'Terbangun Sendiri', 'Hero', dan yang paling baru 'Cinta Bukan Dusta'. Sayatan melodinya memang nggak terlalu rumit tapi unik buat diulik.
Dari aksi panggung, Lukman lebih memilih berdiri diam dan fokus pada gitarnya, tujuannya untuk mempertahankan kualitas lagu ketika di atas panggung.